Albar Serahkan Bantuan Kemandirian Yatim Piatu Shuffah dan Ansor

"Jangan dilihat besar atau kecilnya, tapi harapan dari pemberian bantuan kemandirian ini," ujar mantan Komandan Kodim Lampung Barat tersebut.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Ist
Pj Bupati Waykanan Albar Hasan Tanjung, di Kampung Talang Mangga Kecamatan Kasui, Minggu (18/10), menyerahkan bantuan kemandirian bagi yatim piatu Yayasan Shuffah Blambangan Umpu dan PC GP Ansor setempat kepada Uni ibunda Zaza (yatim piatu 5 tahun). Foto Disisi Saidi Fatah. GP Ansor Waykanan. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WAYKANAN - Penjabat Bupati Waykanan Provinsi Lampung Albar Hasan Tanjung, di Kampung Talang Mangga Kecamatan Kasui, Minggu (18/10), mengapresiasi bantuan kemandirian bagi yatim piatu Yayasan Shuffah Blambangan Umpu dan PC GP Ansor setempat dengan berkenan menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada Uni ibunda Zaza (yatim piatu 5 tahun).

"Jangan dilihat besar atau kecilnya, tapi harapan dari pemberian bantuan kemandirian ini," ujar mantan Komandan Kodim Lampung Barat tersebut.

Sebelum penyerahan, kepada Bupati Albar, Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto menjelaskan bantuan diserahkan berupa madu 25 botol ukuran 100 mililiter. Nominal modal Rp500 ribu dan diharapkan diniagakan anak yatim mendapat bantuan untuk melatih mandiri dan pemahaman jika hidup bukan melulu menunggu bantuan.

MWC NU dan PAC GP Ansor Kasui ke depan akan membantu Zaza memasarkan madu tersebut. Gatot mengharapkan, modal Rp500 ribu tersebut dijaga utuh, hanya laba yang boleh digunakan untuk keperluan jajan anak yatim piatu dibantu itu.

Menurut Gatot, pemanjaan terhadap anak-anak tidak akan pernah menghasilkan kemampuan atau keberdayaan pada mereka.

"Pepatah China mengajarkan, berikan kepadaku seekor ikan dan aku makan selama satu hari. Ajari aku memancing dan saya akan makan seumur hidupku. Kami merujuk aforisma tersebut untuk mewujudkannya kepada sejumlah anak yatim piatu yang menjadi binaan Yayasan Shuffah Blambangan Umpu," ujar dia.

Ia menjelaskan, PC GP Ansor Waykanan bekerja sama dengan Yayasan Shuffah Blambangan Umpu berupaya menumbuhkan kemandirian bagi sejumlah anak yatim piatu di daerah tersebut dengan memberikan bantuan barang untuk diniagakan.

"Hidup bukan sinetron, anak miskin ternyata anak orang kaya yang dibuang lalu ditemukan keluarganya kemudian dapat warisan. Anak-anak harus mengerti proses, batu menjadi mahal karena digerinda lalu diasah. Besi menjadi pedang tajam karena ditempa, dipalu berkali-kali dan diasah," ujar dia menjelaskan.

Gerakan Pemuda Ansor selaku pemuda Nahdlatul Ulama (NU), demikian Gatot melanjutkan, merasa berkepentingan untuk membuat suatu perubahan dan perbaikan kendati sedikit.

"Kami akan bergerak dan bergerak untuk hal-hal semacam tersebut. Bagaimana mungkin kita bisa memberikan anak-anak tanggung jawab jika tanggung jawab tersebut selalu dan selalu kita rebut?" ujar Alumni Civic Education For Future Indonesian Leaders (CEFIL) itu lagi.

Perihal bantuan kemandirian berhasil dihimpun saat ini sejumlah Rp1.100.000. Sumbernya sisa tabungan Qurma (Qurban Jama-Jama) Yayasan Shuffah Blambangan Umpu dan bantuan dari Kepala Bidang Litbang dan Statistik Bappeda Kabupaten Waykanan Heni Yusnita.

"Bantuan kemandirian tersebut akan dibagi dua, satu untuk anak yatim di Kecamatan Kasui, satunya kemungkinan akan disalurkan bagi satu anak yatim di Kecamatan Banjit. Semoga menjadi awal baik dan berkesinambungan," ujar alumni Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) Angkatan II PP GP Ansor itu menjelaskan.

Bantuan barang senilai Rp550 ribu bagi anak yatim di Kasui akan diserahkan pada hari ini, Minggu 18 Oktober 2015, bersamaan dengan kegiatan Zikir Sholawat memperingati Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah yang berlangsung di Masjid Al Muhajirin, Kampung Talang Mangga bersama Hadroh Anna Syidussyafa.

"Kami telah meminta bantuan Ketua PCNU Waykanan KH Nur Huda untuk mencarikan anak yatim di daerah Kasui yang mulai bisa diajari mandiri dan natinya didampingi," papar alumni Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) itu lagi.

Penyerahan di depan publik, penting dilakukan bukan untuk pamer namun mengajak masyarakat berpikir logis, demikian Ketua PC GP Ansor Waykanan Gatot Arifianto gelar Ratu Ulangan. (*/ang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved