Headline News Hari Ini

Striker Lampung FC Meninggal Usai Main Tarkam

Bintang muda Lampung FC, Edi Susanto meninggal dunia pada Kamis (22/10) setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.

Editor: taryono

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG- Kancah sepak bola Lampung berduka. Bintang muda Lampung FC, Edi Susanto meninggal dunia pada Kamis (22/10) setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.

Insiden kecelakaan itu terjadi setelah Edi berlaga di turnamen kampung (tarkam) di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Edi merupakan salah satu talenta muda berbakat di Lampung. Ia menjadi tukang gedor Gajah Beringas ketika berlaga di Turnamen Piala Kemerdekaan yang berlangsung di Medan. Sayang, Lampung FC gagal lolos dari fase grup.

Alhasil, Edi dkk pun langsung diliburkan oleh manajemen Lampung FC. Semasa liburan otomatis para pemain tak lagi mendapatkan penghasilan atau gaji.

Untuk mengisi kekosongan selama diliburkan oleh Lampung FC, Edi dan beberapa pemain mengikuti turnamen kampung (tarkam) di beberapa wilayah. Bahkan, Edi sampai berangkat ke Banjarnegara untuk mengikuti tarkam.

Kakak Edi, Husni (33), mengaku cukup terkejut mendengar kabar adiknya mengalami kecelakaan hingga koma.

Menurut Husni, Edi kecelakaan usai bertanding di Piala Bupati Banjarnegara. Edi sempat mengalami koma selama tiga hari, namun akhirnya mengembuskan napas terakhir kemarin.

"Saya dapat informasi itu sekitar jam 01.00 WIB (Selasa 20/10) dari kepolisian melalui telepon. Informasinya, almarhum (Edi) mengalami kecelakaan itu sekitar pukul 23.00 WIB, Senin (19/10). Dia naik sepeda motor dibonceng temannya. Mungkin lelah usai bermain, sehingga mereka lengah dan akhirnya nabrak mobil," cerita Husni saat ditemui di rumah duka, Kamis (22/10) sore.

Padahal, satu jam sebelum kecelakaan, tepatnya pada Senin (19/10) pukul 22.00 WIB, Husni mengaku, masih sempat berbalas pesan Blackberry Messenger (BBM) dengan Edi. Saat itu, Edi memberitahukan baru selesai bertanding.

"Sebelumnya, sekitar jam 22.00 WIB itu masih BBM-an. Dia (Edi) balas pesan, 'Saya capek, mau istirahat'. Gak sangka ternyata 'istirahat'-nya itu untuk selamanya," ucap Husni.

Husni mengisahkan, sang adik yang pada 12 November 2015 mendatang tepat merayakan hari lahirnya yang ke-23 tahun, merupakan pribadi yang tidak banyak tingkah. Semasa hidupnya, Edi lebih banyak menghabiskan waktunya di sepak bola.

Edi, sambung Husni, mengawali kiprahnya di sepak bola sejak usia sembilan tahun. Adalah Toni (pelatih SSB Bintang Utara) dan Ahmad (30) yang mengenalkannya pada sepak bola.

Selanjutnya, pada saat menginjak usia 15 tahun, Edi terpilih mengisi skuat Lampung Junior. Seterusnya, karier sepak bola Edi semakin cemerlang. Bahkan, menurut Husni, Edi sempat ditawari beberapa pekerjaan karena keahliannya bermain sepak bola. Namun, tawaran tersebut ditolak.

"Waktu dia main di Papua, Bank Papua itu sampai dua kali menawarkan pekerjaan ke dia, ditolak juga. Alasannya dia belum mau meninggalkan sepak bola," kenang Husni.

Di usia yang masih sangat belia, pengalaman Edi di sepak bola terbilang banyak. Paling tidak, tujuh klub sepak bola sudah pernah dibelanya. Di antaranya, Waropen Papua, PSBS Biak Papua, Persitara Jakarta Utara, Persitema Temanggung, Persiwangi Banyuwangi, Persak Kebumen, dan Lampung FC.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved