Hindari Efek Negatif Teknologi, Kate Winslet Larang Anaknya Bermain Internet

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kate Winslet bisa saja berperan sebagai eksekutif yang sangat paham soal teknologi dalam film terbarunya, ‘Steve Jobs’. Namun, ternyata dalam kehidupan sehari-harinya, aktris 40 tahun ini lebih suka menjalani kehidupan sehari-hari tanpa terkoneksi semua hal yang berkaitan dengan teknologi tinggi, termasuk internet.

Bahkan, ia menerapkan peraturan larangan bermain media sosial bagi ketiga anaknya saat mereka berada di dalam rumah. Hal ini sengaja diberlakukan untuk melindungi anak-anaknya dari efek negatif teknologi.

Saat diwawancara oleh koran Inggris, Sunday Times, ia percaya media sosial merupakan penyebab isu rasa percaya diri pada anak-anak.

“Ketika seorang remaja perempuan memamerkan foto swafoto mereka, mereka pasti akan memikirkan apa yang akan dipikirkan orang-orang yang akan melihat foto mereka itu. Padahal, orang-orang itu belum tentu ia kenal. Ini akan mempengaruhi pada rasa percaya diri mereka. Mereka akan melakukan apa saja agar penampilan mereka terlihat bagus. Dari situ, apa yang akan lahir? Penyakit pola makanan!” terang ibu dari tiga orang anak ini.

Ditambahkan jika aplikasi seperti Instagram memiliki kecenderungan untuk mengeksploitasi pengalaman pribadi seseorang demi untuk mendapatkan persetujuan publik.

“Begitu kamu membagi sebuah momen, maka itu tidak lagi menjadi kenangan kamu sendiri. Melainkan menjadi milik umum. Itu sebabnya saya tidak mengijinkan anak perempuan saya yang berumur 15 tahun untuk membuka situs itu!” tambah Kate.

Kate menyebutkan larangan bermain media sosial di dalam rumah ini merupakan satu caranya untuk bisa terus mengikuti perkembangan anaknya. Ia mencoba untuk mengajarkan pada anak-anaknya jika berinteraksi langsung dengan orang-orang sekelilingnya lebih penting daripada bersosialiasi melalui komputer.

“Kamu harus terus membangun hubungan dengan anak-anak. Bukannya internet tidak ada manfaatnya. Internet adalah sumber pendidikan yang sangat kuat. Tetapi, saya khawatir internet telah disalahgunakan. Jadi, orangtua sering kehilangan kontrol terhadap anak-anaknya, terutama jika mereka adalah orangtua yang sibuk. Sulit untuk mengetahui dinamika kehidupan anak-anak mereka!”