Tragedi Berdarah di Paris
Mimpi Buruk Warga Paris: Sirene Meraung, Darah Bercecer, dan Kerabat Menangis
Sirene meraung, darah bercecer di jalanan, dan kerabat menangis adalah mimpi buruk bagi warga Paris
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Sirene meraung, darah bercecer di jalanan, dan kerabat menangis adalah mimpi buruk bagi warga Paris, Perancis, akibat serangan teroris Jumat malam, yang menewaskan setidaknya 120 orang.
"Kami mendengar suara senjata, ledakan selama 30 detik. Itu tak ada habisnya . Kami pikir itu kembang api," katanya Pierre Montfort, yang tinggal dekat dengan restoran Kamboja di Rue Bichat.
"Untuk sesaat, kita hanya bisa melihat api dari pistol. Kami tidak takut, bagaimana kita tahu dia akan dari menembak jendela?" kata saksi lainnya.
"Itu nyata, semua orang terkapar di lantai. Tidak ada yang bergerak di dalam restoran Kamboja, dan semua orang di lantai di bar Carillon, " kata Florence.
" Itu sangat tenang, orang tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Seorang gadis muda tengah dalam pelukan seorang pemuda. Dia tampaknya mati,"
Dilansir Sky News, Sabtu (14/11/2015), hingga kini setidaknya 120 orang tewas dalam serangan senjata, bom, dan penyanderaan di kota Paris, Jumat malam.
Adapun tiga pelaku penyerangan yang menggunakan senjata AK-47 tewas tewas ditembak polisi Perancis.
Seorang pejabat menjelaskan dalam "pembantaian" dalam gedung pelaku melemparkan bahan peledak.
Adapun seorang saksi mengaku mendengar lendakan beruntun sebanyak lima kali sebelum pelaku ditembak mati polisi.
Sementara Presiden Francois Hollande dan pejabat pemerintah dilaporkan langsung turun ke lokasi kejadian.
"Para teroris yang berada tak jauh di sini telah tewas," kata Hollande.
Dia menambahkan bahwa Perancis akan bersatu dan akan kejam terhadap pelaku penyerangan.
Seorang wartawan Prancis mengatakan ada 1.200 orang dalam tempat penyanderaan, dan beberapa dari mereka berhasil bertahan dengan bersembunyi di lantai atas. (SKY News)