Keracunan Makanan di Pringsewu
BREAKING NEWS: Anak-Anak Juga Ikut Keracunan Makanan
Seperti yang dialami Dimas (13), putra dari Dwi Aryani ini merasa pusing dan mual setelah menyantap berkat yang dibawa ibunya.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung R Didik Budiawan C
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Keracunan yang diduga dari makanan di Kabupaten Pringsewu tidak hanya dialami oleh para otangtua, melainkan juga anak-anak. Seperti yang dialami Dimas (13), putra dari Dwi Aryani ini merasa pusing dan mual setelah menyantap berkat yang dibawa ibunya.
Dwi mendapat makanan itu dari tempat yasinan. Atas kondisi itu pun Dimas mendapat perawatan rawat inap di Puskesmas Pringsewu sejak Jumat (20/11) malam. "Yang dirasakan pusing, dan mual," katanya, Sabtu (21/11).
Sementara, Dwi, ibunya tidak mengalami keracunan karena tidak menyantap makanan tersebut. Puluhan orang di Kabupaten Pringsewu mengalami keracunan makanan. Diduga setelah menyantap makanan dari acara kumpulan doa masyarakat.
Mayoritas warga yang keracunan merasakan pusing, mual dan lemas. Kepala Puskesmas Pringsewu Dr Herman Syahrial mengaku telah menurunkan tim untuk menyikapi kejadian tersebut.
" Saya Jumat (20/11) Pukul 20.30 WIB mendapat laporan dari dokter praktik umum, pasiennya yang terkena penyakit itu meningkat sampai 15 orang. Katanya habis makan berkat," ujar Herman, Sabtu (21/11) di puskesmas.
Atas kejadian itu lah, pihaknya mengambil sampel makanan yang telah dikonsumsi masyarakat tersebut untuk di uji laboratorium makanan di Bandar Lampung. Diketahui, acara doa yang diselenggarakan di Kelurahan Pringsewu Selatan itu Kamis (19/11) sore.
Sementara korban baru merasakan gejala keracunan pada malam hari dan sehari setelahnya, Jumat. Dugaan kuat mengarah ke makanan di tempat yasinan tersebut lantaran seluruhnya memakan makanan dari sana.