Hasil Penelitian, Pria yang Suka Mengonsumsi Minuman Berenergi Cenderung Kasar

“Para pria tidak tahu berapa banyak kafein yang dikonsumsi dalam minuman berenergi"

Editor: Reny Fitriani
Startribune
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pasangan Anda termasuk yang suka mengonsumsi minuman berenergi? Jika iya, mungkin penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Akron, Ohio, Amerika Serikat, berikut ini akan mengagetkan Anda.

Ya, bila pria yang minuman berenergi kerap diidentikkan dengan citra maskulin, maka fakta penelitian mengatakan sebaliknya. Pasalnya, pria yang suka konsumsi minuman berenergi cenderung bersikap kasar. Sungguh mengerikan!

Penelitian jika pria yang suka konsumsi minuman berenergi cenderung kasar ini juga dianggap sebagai kabar buruk bagi perempuan di Amerika.

Lebih lanjut, pria yang suka konsumsi minuman berenergi cenderung kasar ini juga diklaim setuju dengan pernyataan yang mengesankan dirinya sebagai sosok jantan yang gagah.

Penelitian yang melibatkan 467 pria dewasa dengan kisaran usia 18-62 tahun juga menemukan bahwa mereka cenderung setuju dengan frase-frase semacam “seorang pria harus menjadi bos!” dan lain sebagainya.

Lebih dari itu, para peneliti percaya bahwa pria-pria tersebut berasumi bahwa minuman berenergi itu bisa memberikan mereka kekuatan maskulin serta menjadikan mereka sebagai sosok yang ultra-macho, sebagaimana dipromosikan di iklan-iklan televisi.

“Saya pikir pesan promosi iklan itu untuk pria berusia muda, heteroseksual berkulit putih dan macho. Minuman berenergi dikesankan untuk semuanya,” ujar Ronald Levant, penulis utama studi bahwa pria yang suka konsumsi minuman berenergi cenderung bersikap kasar.

Seperti yang dilansir oleh HuffingtonPost, hingga saat ini memang tidak ada persyaratan khusus dari FDA (Food and Drugs Administration) secara spesifik soal berapa banyak kadar kafein yang terkandung dalam minuman berenergi.

“Para pria tidak tahu berapa banyak kafein yang dikonsumsi dalam minuman berenergi. Terlalu banyak kafein sangatlah berbahaya. Minuman berenergi meningkatkan risiko buruk bagi kesehatan seperti hipertensi dan respon hormon stres,” ungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Amerivan Medical Association di bulan November.

Dugaan jika pria yang konsumsi minuman berenergi cenderung berperilaku kasar juga dikatakan oleh Dr. Anna Svatikova. Sebab, minuman berenergi mengombinasikan banyak kandungan semisal alkohol, tobacco dan obat lainnya.

“Respon hormon stres berpotensi meningkatkan risiko yang terkait penyakit kardiovaskular. Minuman berenergi bisa saja memicu konsekuensi buruk, jadi berhati-hatilah,” saran Anna.

Sumber: Tabloid Nova
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved