Istana Bantah Uang Rp 250 Miliar untuk Jokowi-JK

Presiden dan Wapres sama sekali tidak pernah tahu dan tidak pernah berhubungan dengan yang disebut itu.

INDRA AKUNTORO/KOMPAS.COM
Sekretaris Kabinet Pramono Anung bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Kepala BKPM Franky Sibarani saat menyampaikan paket kebijakan ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/9/2015). 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah pernyataan pengusaha Riza Chalid tentang pemberian uang kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla saat masa Pemilu Presiden 2014 lalu.

Pernyataan Riza mengenai pemberian itu termasuk dalam rekaman pembicaraan pencatutan nama yang direkam Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

"Presiden dan Wapres sama sekali tidak pernah tahu dan tidak pernah berhubungan dengan yang disebut itu, dan tidak pernah ada bantuan pada pasangan Jokowi-JK," kata Pramono, di Kompleks Istana Presiden, Senin (7/12/2015).

Menurut Pramono, pernyataan Riza tentang uang Rp 250 miliar itu sangat tidak benar.

Ia bahkan menduga Riza mencatut nama Jokowi-JK sebagai pihak yang menerima uang tersebut.

"(Kalau uang diberikan kepada) individu kan kelihatan. Apalagi nama itu (Riza Chalid) kan berada total di sana (pendukung Prabowo), tidak mungkin memberikan bantuan pada Jokowi-JK," ucap Pramono.

Dalam rekaman pembicaraan Setya, Riza dan Maroef, terungkap banyak hal di luar masalah pencatutan nama untuk meminta saham kepada Freeport.

Salah satunya adalah pemberian uang miliaran rupiah terhadap salah satu pasangan capres-cawapres pada 2014 lalu.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved