100 Ribu Alsintan Dibagikan pada 2016, Hindari Korupsi Pakai e-Catalog

"Semua pelaksana melakukan pengadaan dengan sistem e-catalog," jelas Suprapti.

Editor: Andi Asmadi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencoba traktor tangan, salah satu jenis alsintan yang akan dibagikan massal pada 2016. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mempercepat peningkatan produksi pertanian, terutama padi, jagung, dan kedelai, serta komoditas hortikultura unggulan.

Caranya, antara lain melalui pengembangan mekanisasi pertanian. Hal itu dikarenakan semakin terbatasnya sumber daya lahan dan air serta sumber daya manusia.

Fasilitasi bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk 2015 ini naik 2.000 persen, dari 40 000 unit menjadi 80.000 unit, dan telah mendongkrak tambahan luas tanam secara signifikan. Dampak lain, biaya usaha tani yang ditanggung petani turun setidaknya 40-50%.

Menurut Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Suprapti, untuk 2016 akan dibagikan sekitar 100.000 unit alsintan. Penyediaan massal alsintan ini meliputi: traktor, pompa air, alat tanam rice transplanter, alat panen combine harvester, dryer padi dan jagung, corn sheller, mesin giling dan lainnya.

Suprapti menjelaskan, untuk menjamin penyaluran tepat sasaran dan tanpa KKN, pengadaan alsintan dilakukan secara e-purchasing/e-catalog.

Dalam hal ini, harga alsintan mengacu pada harga yang tercantuam dalam e-catalog LKPP yang dinego kembali oleh pejabat pengadaan karena pembelian dalam jumlah yang besar.

Penyaluran alsintan berdasarkan usulan poktan/gapoktan/UPJA yang disampaikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota/Distan Provinsi secara e-proposal.

Terhadap kelompok tani (poktan)/gabungan kelompok tani (gapoktan) yang belum terlayani dengan sistem tersebut dan saat kunjungan kerja Menteri Pertanian ditemukan fakta bahwa memang masih perlu dibantu alsintan, maka penyaluran alsintan segera disampaikan kepada poktan yang bersangkutan.

Penyaluran alsintan berdasarkan alokasi anggaran yang tercantum dalam DIPA Kementan, selanjutnya pelaksanaan pengadaan ditangani sepenuhnya di masing-masing eselon I terkait bersama Distan Provinsi di Seluruh Indonesia.

"Semua pelaksana melakukan pengadaan dengan sistem e-catalog," jelas Suprapti. (rls)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved