Ini Kiat Andi Amran Cegah Korupsi: Hadirkan Jaksa dan Polisi Berkantor di Kementan

"Pak Menteri selalu mengingatkan untuk tidak KKN. Bahkan di setiap pertemuan, kami selalu ditraktir Pak Menteri karena beliau tidak mau ditraktir," un

Editor: Andi Asmadi
Kontan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sejak awal menjabat sudah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kementerian Pertanian bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Untuk itu, Menteri Andi Amran meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bersama-sama mengawasi penggunaan anggaran di Kementan.

Lebih dari itu, saat ini telah berkantor di Kementan pihak dari Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI masing masing 2 orang untuk mengawal dan mengawasi proses tender dan penggunaan anggaran.

"Kami ingin Kementan ini bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan begitu, upaya kita untuk mewujudkan swasembada pangan akan mudah dan cepat kita wujudkan," tegas Andi Amran, belum lama ini.

Untuk menjamin itu, sejak awal duduk sebagai menteri, Andi Amran telah mewanti-wanti jajaran Kementan tidak main main dengan KKN. Bahkan, untuk diri dan keluarganya, tidak diperkenankan berbisnis di Kementan. "Kita harus menberi contoh untuk semua pimpinan dan staf," paparnya.

Hal ini dibenarkan Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Hasil Sembiring, yang sering mengikuti perjalanan bersama menteri.

"Pak Menteri selalu mengingatkan untuk tidak KKN. Bahkan di setiap pertemuan, kami selalu ditraktir Pak Menteri karena beliau tidak mau ditraktir," ungkap Hasil Sembiring. (rls)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved