Agar Begal tak Terjadi, Babinkamtibmas atau Babinsa Harus Dekat dengan Masyarakat

Perilku kriminalitas dan kejahatan jalanan memang masih didominasi oleh kaum laki-laki semata.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perilku kriminalitas dan kejahatan jalanan memang masih didominasi oleh kaum laki-laki semata. Meski begitu, sudah banyak peristiwa kriminalitas yang melibatkan perempuan. Bahkan, tak sedikit kasus dengan perempuan sebagai algojo dalam proses eksekusinya.

Menurut Pairulsyah, akademisi Unila, faktor yang utama dalam setiap tindakan kriminal tak lain adalah aspek moralitas. Jika orang bermoral baik, maka tak mungkin dia akan berbuat jahat. Karena itulah, moral yang baik dengan keimanan yang kuat akan menjadi benteng bagi seseorang untuk tidak berperilaku jahat.

"Agar perbuatan tindakan kejahatan (begal) tak terjadi lagi, maka pihak kepolisian dari yang terbawah yakni Babinkamtibmas atau Babinsa di lingkungan TNI, harus lebih dekat dengan masyarakat," katanya, Jumat (8/1).

Jangan ada pembatas lagi antara aparat dengan masyarakat. Aparat, lanjutnya, juga harus bisa memahami karakter warganya. Jadi, besar kemungkinan kalau polisi atau TNI itu dekat dengan masyarakat, akan kecil kemungkinan terjadi begal atau kejahatan lainnya.

Memang, faktor ekonomi memengaruhi seseorang untuk mendapatkan uang secara instan. Tapi, langkah pencegahan lebih kuat adalah dengan memupuk kedekatan aparat (polisi dan TNI) dengan masyarakat.(byu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved