Meski Diprotes Warga, Jonan Pastikan Pembangunan Pagar Rel KA Tetap Dilakukan

"Ya kalau keberatan, itu untuk keselamatan kok, bagaimana? Pokoknya kalau untuk keselamatan, jalan terus," tegas Jonan.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG/Dewi Anita

Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memastikan tetap merestui pemagaran rel kereta api oleh PT Kereta Api.

Menurut Jonan, pemagaran tersebut untuk keselamatan masyarakat.

"Kalau tidak dipagar, nanti masyarakat banyak yang nyeberang rel. Terus kalau kenapa-kenapa, kami juga yang disalahkan. Demi kepentingan bersama lah," kata Jonan saat melakukan kunjungan kerja di Lampung, Sabtu (9/1/2016).

Jonan mengisyaratkan tidak akan meladeni keberatan masyarakat, terkait pemagaran rel kereta api tersebut.

"Ya kalau keberatan, itu untuk keselamatan kok, bagaimana? Pokoknya kalau untuk keselamatan, jalan terus," tegas Jonan.

Sebelumnya, tiga Anggota Komisi III DPRD Bandar Lampung, yakni Muchlas E Bastari, Achmad Riza, dan Yuhadi, menemui Direktur Lalu Lintas dan Perkeretaapian Direktorat Perkeretaapiaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto di Gedung Kemenhub, Selasa (8/12/2015).

Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan aspirasi masyarakat Bandar Lampung yang menolak pembangunan pagar pembatas rel kereta api.

Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Bandar Lampung Muchlas E Bastari, pihaknya sudah menyampaikan aspirasi penolakan warga yang tinggal di daerah pinggir rel, di wilayah Kelurahaan Kota Baru, Kebon Jahe, dan Kebun Jeruk, yang menolak pembangunan pagar rel.

"Aspirasi secara lisan dan tulisan sudah kami sampaikan. Intinya, kami menginginkan kebijakan dari pemerintah pusat dipertimbangkan kembali, agar tidak menimbulkan gesekan. Karena, banyak merugikan masyarakat " jelas Muchlas, melalui sambungan telepon, Selasa.

Senada dengan Muchlas, Yuhadi mengatakan, dalam pertemuan itu, DPRD tetap meminta dirjen perkeretaapian kemenhub, bersikap bijaksana dalam melaksanakan program nasional, berupa pembangunan pagar rel.

"Kami sudah sampaikan apa yang menjadi tuntutan warga, dan kami minta dirjen perkeretaapian bijak, dan tidak menggangu kepentingan dan merugikan masyarakat," jelas Yuhadi.

Sedangkan, Achmad Riza mengatakan, pihaknya meminta dirjen perkeretaapian untuk lebih memprioritaskan pembangunan underpass dan pintu perlintasan, dibanding pembangunan pagar rel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved