Prahara Partai Golkar

Manuver Mahkamah Partai, Ical: "Saya Tidak Gentar"

Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakri menegaskan bahwa dirinya dan pengurus Partai Golkar pimpinannya

Editor: soni
KOMPAS / HERU SRI KUMORO
Aburizal Bakrie mendapat ucapan selamat setelah ditetapkan menjadi Ketua Umu Golkar pada Munas IX Golkar di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12/2014). Ical, sebutan Aburizal Bakrie, terpilih secara aklamasi untuk memimpin Golkar periode 2014-2019. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakri menegaskan bahwa dirinya dan pengurus Partai Golkar pimpinannya tidak gentar dengan manuver Mahkamah Partai pimpinan Muladi.

Hal ini disampaikan oleh Aburizal Bakri saat acara Musyawarah Besar Luar Biasa Kosgoro 1957 di Denpasar, Sabtu (16/1/2016).

"Saya akan terus berjuang. Saya tidak merasa gentar sedikitpun, meskipun dimasukkan nama-nama besar disitu. Saya akan berjuang dengan saudara-saudara," kata Aburizal Bakrie.

Yang dimaksudkan "nama-nama besar" di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mantan Presiden BJ Habibie.

"Kita dikejutkan kemaren, oleh apa yang menamakan dirinya Mahkamah Partai(Golkar pimpinan Muladi), saya katakan bukan lagi mahkamah partai (lagi),"ujarnya.

"Apa yang menamakan dirinya mahkamah partai mengambil satu keputusan yang mengejutkan yang mengatakan ada transisi dan sebagainya itu," tambahnya.

Aburizal juga menyampaikan bahwa DPP Partai Golkar hasil Munas Bali pada tanggal 14 Juli 2015 telah mengganti satu susunan Mahkamah Partai Golkar yang saat itu dipimpin oleh Muladi dan diganti oleh Aziz Syamsudin.

"Banyak yang mengatakan bahwa dengan adanya nama-nama besar, maka itu berarti sah, saya mengatakan bahwa apa yang disampaikan keputusan bahwa yang menamakan dirinya Mahkamah Partai Golkar (pimpinan Muladi) tidak sah," tegasnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved