Edan! Pasutri di Jatim Gembong Pembobolan ATM
Anda harus waspada bila mengalami kesulitan di boks ATM dan ada orang tak dikenal yang berniat membantu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Anda harus waspada bila mengalami kesulitan di boks ATM dan ada orang tak dikenal yang berniat membantu.
Bisa jadi orang tak dikenal itu adalah orang yang berniat menguras isi ATM anda.
Anggota Unit Resmob Polrestabes baru saja menangkap penjahat yang biasa beroperasi dengan modus seperti.
Komplotan yang beranggotakan empat orang ini dipimpin pasangan suami-istri (pasutri), yaitu Rudi Fitra (33) dan Yeni Andriani Eneng (32).
Sedangkan anggota komplotan ini adalah Ashari alias Ari (42), Asria alias Arul (30), dan Aliansah alias Ali (33).
Rudi dan Ari memiliki peranan utama dalam aksinya. Rudi menentukan boks ATM mana yang akan disasar.
Setelah menentukan lokasi sasaran, Rudi akan memasukan tusuk gigi ke tempat untuk memasukan kartu.
“Korban pasti akan kesulitan memasukan kartunya. Lalu Ari datang untuk pura-pura membantu,” kata Rudi, Sabtu (23/1/2016).
Tanpa sepengetahuan korban, tangan Ari mengambil tusuk gigi, dan memasukan kartu ATM. Tapi kartu ATM ini bukan milik korban.
Ari mengganti dengan kartu ATM miliknya. Setelah kartu ATM masuk, korban diminta memasukan PIN. Saat itulah Ari mengintip nomor PIN milik korban.
Melihat korban sibuk didepan mesin ATM, tersangka langsung meninggalkan boks ATM. Para tersangka mencari boks ATM lain dan menguras isi ATM korban.
Rudi menambahkan tiga tersangka lain memiliki peran berbeda. Asria dan Arul secara bergantian menjadi sopir menuju lokasi.
Sedangkan Yeni pura-pura ikut mengantre di belakang korban. Selama tiga orang ini beraksi, Asria dan Arul hanya menunggu didalam mobil.
“Hasilnya dibagi rata setelah dikurangi biaya operasional,” tambahnya.
Tidak ada satu pun tersangka yang berasal dari Jatim. Selain Yeni, empat tersangka lainnya berasal dari Lampung Selatan. Sedangkan Yeni berasal Bandung. Dalam aksinya, para tersangka selalu menginap di hotel.
Komplotan ini diduga telah beraksi di sejumlah kota. Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Komplo Lily Djafar mengungkapkan baru sekali beraksi di Surabaya, yaitu mini market di Jalan Kendangsari.
Korban komplotan ini adalah warga Sukolilo, Miskan. “Para tersangka ini menjadi DPO Polres Banjar. Ada tiga laporan di Banjar,” kata Lily.