Jaringan ISIS
Salim yang Diduga Gabung dengan ISIS Dulunya Dikenal Pemabuk
H (26), adik kandung Salim Rosydi, menuturkan bahwa keluarga menemukan buku-buku tentang jihad dan ISIS di kamar kakaknya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, YOGYAKARTA - H (26), adik kandung Salim Rosydi, menuturkan bahwa keluarga menemukan buku-buku tentang jihad dan ISIS di kamar kakaknya. Namun, saat ini, buku-buku itu sudah tidak ada lagi di rumah karena dibawa oleh istri kakaknya.
"Mas Salim itu dulu nakal, pernah mabuk dan suka balap liar. Tapi setelah lulus SMA itu sifatnya berubah drastis," ucap H saat ditemui di rumahnya, Rabu (27/1/2016).
Anak kedua dari tiga bersaudara ini menuturkan, setelah lulus SMA, kakaknya sempat "mondok" di beberapa pondok pesantren. Setelah keluar, Salim juga sempat ikut salah satu organisasi ormas Islam di Yogyakarta.
"Pernah ikut ormas Islam sebelum berangkat ke Jakarta itu," tegasnya.
Menurut dia, kakaknya memang beberapa kali pulang. Setiap pulang, Salim selalu terlibat debat agama dengan ayahnya karena berbeda pandangan.
"Beberapa kali pulang, tapi ya selalu debat dengan bapak. Beda pandangan agama," ujarnya.
Menurut dia, setelah kakaknya pergi ke Suriah pada Oktober 2014 untuk bergabung dengan ISIS, ada anggota TNI yang datang ke rumah. Anggota TNI itu datang untuk menanyakan soal Salim Rosyidi.
"Istrinya membawa buku-buku itu, setelah ada informasi akan ada anggota TNI yang datang ke rumah. Dibawa kemana saya tidak tahu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Salim Rosyidi disebut meninggal di Suriah setelah bergabung dengan ISIS. Sebelum berangkat pada Oktober 2014 lalu, Salim sempat berpamitan kepada orang tuanya ingin berjihad di Suriah