Polisi Bunuh Anak Kandung
Semasa SMP Petrus Juara Kelas, Dia Periang dan Pintar
Kabar pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus membuat Epifianus Mere (26) terhenyak.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PONTIANAK - Kabar pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus membuat Epifianus Mere (26) terhenyak.
Rekan Petrus saat bersekolah di SLTP St Aloysius Gonzaga, Nyarumkop, Singkawang Timur ini membuka postingan demi postingan di media sosial terkait mutilasi tersebut guna memastikan apakah rekan sekolahnya itu benar-benar sebagai pelaku.
"Saya kaget waktu dapat informasinya di Facebook. Awalnya tidak tahu kalau itu dia. Setelah saya cek lagi memang benar dia. Saya lihat dari tahi lalatnya. Tapi sampai detik ini saya rasanya belum percaya dia bisa melakukan itu. Kok bisa gitu ? Apalagi dia Polisi. Rasanya ndak habis pikir," kata Epifianus saat ditemui, Sabtu (27/2/2016).
Pria yang bekerja di sektor Perbankan ini menceritakan, Petrus yang saat SMP dipanggil Bakus, merupakan rekannya satu sekolah dan satu angkatan saat SLTP. Menjalani pendidikan di sekolah berasrama, hubungan antara mereka berdua cukup dekat.
"Selama tiga tahun disana dia tak pernah berbuat di luar norma. Dia dikenal anak yang periang dan pintar. Eksak dia bagus. Olahraganya itu basket," kata Epifianus memulai cerita.
Dengan kemampuannya tersebut, Petrus seringkali menjadi juara kelas. Juga pernah menjadi ketua kelas serta Aktif di OSIS. Meski mempunyai kelebihan, Petrus tidak sombong. Hubungan antara dirinya dengan guru dan sesama siswa terjalin dengan baik.