APBD 2015 Defisit Rp 123 Miliar, Pemkot Bandar Lampung Mau Utang ke Bank Jabar Banten

Hal itu dilakukan guna menutupi defisit APBD Bandar Lampung tahun 2015. Dan, pelunasan kewajiban utang pemkot yang belum terbayar di tahun serupa.

Penulis: Romi Rinando | Editor: Ridwan Hardiansyah
Shutterstock
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemkot Bandar Lampung sedang melakukan pendekatan ke Bank Jabar Banten (BJB) untuk mengajukan pinjaman.

Hal itu dilakukan guna menutupi defisit APBD Bandar Lampung tahun 2015. Dan, pelunasan kewajiban utang pemkot yang belum terbayar di tahun serupa.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bandar Lampung Trisno Andreas membenarkan upaya pendekatan pemkot terkait pengajuan pinjaman ke BJB.

“Kami masih pendekatan. Nilainya belum bisa kami sampaikan. Tapi kalau angka defisit APBD mencapai Rp 123 miliar. Itu merupakan utang-utang pemkot kepada pihak ketiga,” jelas Trisno Andreas, Rabu (30/3/2016).

Trisno menerangkan, proposal pengajuan pinjaman sudah disampaikan ke BJB. Saat ini, pengajuan tersebut sedang ditelaah manajemen BJB.

“Kami sudah masukkan (pengajuan pinjaman), sekarang masih ditelaah direksinya. Kami belum tahu jelas, berapa bunganya, berapa tenornya. Jadi, nilai pinjaman belum bisa kami sampaikan.” kata Trisno.

Sejumlah tunggakan pemkot yang belum terbayar, menurut Trisno, di antaranya utang bina lingkungan (Biling) saat ini masih tersisa sekitar Rp 10 miliar, dan utang pihak kontraktor yang nilainya masih belum bisa dirinci jelas.

"Kami masih ada tunggakan Biling Rp.10 miliar, kalau hutang kepada kontraktor, saya belum bisa rincikan jelas, tapi nilainya diatas hutang billing,” tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved