Geger, Seorang Santri Asal Banten Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusuk di Pantai Ketang Kalianda

Banyak luka tusukan dan sayatan di tubuh korban. Saat ditemukan, SG hanya mengenakan celana jeans.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Heribertus Sulis
Tribun Lampung
ILUSTRASI penemuan mayat 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - KORBAN kekerasaan terhadap bocah juga menggegerkan Lampung Selatan. Sg (13), santri di sebuah pondok pesantren di Serang, Banten, ditemukan tewas di Pantai Ketang Desa Way Urang, Kecamatan Kalianda, Sabtu (28/5) pagi.

Penelusuran Polres Lampung Selatan, SG memiliki keluarga yang tinggal di Desa Maja, Kalianda.

Penemuan jasad santri itu sempat menghebohkan warga sekitar. Pasalnya, kondisi jasad sangat mengenaskan. Banyak luka tusukan dan sayatan di tubuh korban. Saat ditemukan, SG hanya mengenakan celana jeans.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh tiga warga sekitar sekitar pukul 06.00 WIB. Jasad tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Bob Bazar Kalianda.

Dari hasil pemeriksaan petugas, setidaknya terdapat 25 luka di sekujur tubuh korban. Seperti luka sayatan pada bagian leher, luka di bagian punggung dan dada.

Saat ditemukan tidak ada identitas yang menjadi pengenalnya. Barulah pada siang hari jasadnya teridentifikasi setelah paman korban, Ed melapor ke Polsek Kalianda untuk mengonfirmasi temuan jasad tersebut.

Sebelum melapor ke Polsek Kalianda, Edi terlebih dulu memastikan identitas korban di ruang mayat RSUD Bob Bazar Kalianda.

Paman korban mengatakan tidak tahu jika SG pulang ke Kalianda. Sepengetahuan dia, keponakannya tersebut sedang berada di Bandung, Jawa Barat.

"Sepengetahuan saya dia ada di Bandung. Sebab awal bulan lalu saya yang mengantar dia ke Bandung," ujar Ed, didampingi istrinya.

Ia menambahkan, SG pulang ke Kalinda tanpa memberitahu. Ia sendiri baru dari kerabatnya di Bandung bahwa ternyata keponakannya itu sudah sejak Jumat lalu tidak berada di Bandung.

"Bapaknya ada di Jakarta sedangkan ibunya kalau pulang dia (korban) ke tempat kerabat yang ada di Desa Maja. Kalau tidak dia ke rumah kami," kata Ed, yang tinggal di Dusun Hara, Desa Kedaton.

Kapolsek Kalianda, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Heti Patmawati mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian Sabilal.

"Tadi (kemarin) pihak keluarga minta jasadnya bisa diserahkan ke pihak keluarga. Tapi, kita masih melakukan penyelidikan terkait penemuan jasad tersebut," ungkapnya.

Polisi masih belum bisa menyimpulkan apakah korban merupakan korban pembegalan atau perampokan. Tapi, jika melihat kondisi jasad yang banyak terdapat luka sayatan, Heti menduga SG menjadi korban pembunuhan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved