PLN Sebut Kelelawar Jadi Salah Satu Penyebab Listrik Sering Padam
“Karena kalau gangguan banyak itu, tidak hanya merugikan pelanggan tapi juga PLN, mesin kami juga rusak, isolator kami juga rusak,” katanya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, AMBON - Kondisi kelistrikan di Provinsi Maluku masih sangat jauh dari harapan. Pasalnya, di berbagai daerah di Maluku, sering terjadi pemadaman listrik.
Pemadaman tidak hanya terjadi di wilayah terpencil, tetapi juga di Ambon, ibu kota Maluku.
Menanggapi masalah tersebut, General Manager PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Indradi Setiawan mengatakan, gangguan jaringan dan terjadinya kerusakan pada sejumlah pembangkit listrik, menjadi penyebab listrik di Maluku kerap padam.
“Jadi memang, gangguan jaringan ini sangat menyulitkan kami. Selain itu pula, ada banyak pembangkit yang mengalami kerusakan,” kata Indradi di Ambon, Jumat (3/6/2016).
Dia menjelaskan, gangguan jaringan yang terjadi hingga menyebabkan pemadaman, biasanya karena pohon yang ada di sepanjang jaringan. Selain itu, khusus di wilayah Ambon dan Pulau Seram, gangguan jaringan juga selalu disebabkan binatang, seperti kelelawar yang sangat menganggu.
“Kita tahu bahwa jaringan PLN ini melewati hutan yang banyak pepohonan, dan saat cuaca ekstrem, sering roboh. Bukan itu saja, banyak juga gangguan dari kelelawar. Jadi, kami antisipasi terus masalah ini,” katanya.
Dia mengaku, selain melakukan upaya perbaikan, pihaknya melakukan pemeliharaan dengan membangun menara dan transmisi, di sejumlah wilayah khususnya di Ambon.
“Manajemen kami minta gangguan harus turun 25 sampai 50 persen. Untuk bisa melakukan hal berat seperti itu, pohon harus kami tebang, jaringan harus dicek satu-satu, sampai kalau ada isolator retak, harus diganti," ucapnya.
Dia menyebutkan, dengan kondisi jaringan yang sehat, pemadaman bisa teratasi bukan hanya di kota Ambon, tetapi juga di Maluku.
Selain itu, Indradi berharap pemerintah daerah juga dapat membantu PLN, untuk membersihkan pepohonan di sepanjag hutan, yang terpasang jaringan listrik.
“Karena kalau gangguan banyak itu, tidak hanya merugikan pelanggan tapi juga PLN, mesin kami juga rusak, isolator kami juga rusak,” katanya.
