Piala Eropa 2016
Ini Selera Aneh Pelatih Rumania
Pada akhirnya, Maxim dianggap tak mampu menampilkan potensi terbaik sehingga tereliminasi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dalam beberapa bulan terakhir, Anghel Iordanescu menjadi sosok yang paling dicintai sekaligus dibenci di Rumania.
Publik Rumania berharap pelatih berusia 66 tahun itu mampu membawa tim nasional mereka melangkah jauh, di putaran final Piala Eropa 2016.
Di sisi lain, Iordanescu juga dikecam karena kebijakan dalam memilih pemain.
Tak sedikit pihak yang menganggap Iordanescu punya selera aneh, dalam memilih pasukannya.
Ia mendepak dua pemain terbaik, yaitu Constantin Budescu dan Cristian Tanase, hanya karena memilih untuk merumput di Asia.
Budescu dipastikan tersisih dari skuat Rumania, setelah menolak perpanjangan kontrak dari Astra Giurgiu, untuk bergabung dengan klub Tiongkok, Dalian Yifang.
Sementara itu, nasib Tanase sudah ditentukan saat gelandang berusia 29 tahun itu hijrah ke klub Tiongkok lainnya, Tianjin Teda, pada 2015.
Kejutan lain adalah dicoretnya Alexandru Maxim dari daftar 23 pemain, yang akan bertolak ke Perancis.
Playmaker milik Stuttgart itu absen dalam partai uji coba kontra Lituania (23/3/2016) dan Spanyol (27/3/2016), tetapi sempat mengikuti kamp latihan di Italia.
Pada akhirnya, Maxim dianggap tak mampu menampilkan potensi terbaik sehingga tereliminasi.
Sebagai catatan, Maxim dan Tanase pernah mengenakan kostum keramat bernomor punggung sepuluh.
Sejak 2014, jersey bernomor punggung sepuluh sudah tiga kali berganti pemilik.
Faktanya, hingga kini, pemain yang benar-benar mampu menggantikan peran Gheorghe Hagi, sebagai jenderal lapangan tengah Rumania, belum ada.
Selama periode 1983 hingga 2000, Hagi menyandang status sebagai salah satu playmaker terbaik di Eropa.
Setelah pensiun pada 2000, posisinya sempat diambil alih Adrian Illie serta Adrian Mutu. Namun keduanya tak benar-benar mampu bermain sedahsyat Hagi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/anghel-iordanescu_20160610_234708.jpg)