Pria Dibunuh Kekasih

Terbukti Membunuh Mantan Pacar, Widiya Menangis Divonis Enam Tahun Penjara

Majelis hakim menyatakan Widiya terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat (3) KUHP.

Penulis: wakos reza gautama | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Wakos
Terdakwa Widiya menangis saat hakim menjatuhkan vonis enam tahun penjara. 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Majelis hakim memvonis bersalah terdakwa Widiya atas kasus pembunuhan terhadap mantan pacarnya Eki. Majelis hakim yang diketuai Cokro menjatuhkan pidana penjara kepada Widiya dengan pidana penjara selama enam tahun.

Vonis ini dibacakan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Selasa (28/6/2016).

Majelis hakim menyatakan Widiya terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat (3) KUHP yang termaktub dalam dakwaan lebih lebih subsidair. Atas putusan ini, Widiya menyatakan menerima. Selama persidangan, Widiya tidak berhenti menitikkan airmata.

Widiya membunuh kekasihnya sendiri Eki. Sebelum pembunuhan terjadi, Eki dan Widiya sempat bercumbu di kebun di Jalan Untung Suropati.

Eki dan Widiya bertemu di Jalan Untung Suropati. Eki lalu pergi ke tempat majikannya meninggalkan Widiya di jalan. Eki janji akan menemui Widya dan meminta Widya menunggu. Widiya menunggu Eki di warung gorengan.

Eki kembali menghampiri Widiya memberi uang Rp 20 ribu. Eki lalu pergi lagi. Tak lama, Eki kembali datang menemui Widiya. Mereka lalu berbincang. Pada perbincangan itu, Widiya menanyakan kebenaran kepergian Eki ke Jawa untuk menemui calon istrinya.

Eki lalu membawa Widiya ke kebun di belakang warung gorengan. Di kebun tersebut, Eki dan Widiya bercumbu. Usai bercumbu, Eki mengatakan ke Widiya bahwa ini pertemuan terakhir mereka. Eki mengutarakan ke Widiya bahwa dirinya sudah ada pilihan lain dan meminta Widiya untuk tidak menghubunginya lagi.

Widiya kecewa mendengar perkataan Eki. Widiya menangis sambil jongkok. Widiya lalu mengeluarkan senjata tajam dari dalam tasnya. Widiya berdiri memeluk Eki sambil tangan kanannya memegang pisau.

Widiya mengatakan ke Eki kenapa tega melakukan itu. Widiya pun menusuk perut Eki. Widiya membuang pisau sembari berlari meninggalkan Eki. Eki berlari ke rumah majikannya meminta pertolongan. Eki akhirnya tewas di rumah sakit.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved