Mudik Lebaran 2016
Demi Keselamatan, Cek Enam Hal Ini Sebelum Mudik dengan Sepeda Motor
Pastikan tekanan angin ban baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu pada kisaran 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk belakang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Meskipun pemerintah tidak menganjurkan untuk menggunakan kendaraan roda dua saat mudik, namun masih cukup banyak ditemukan pemudik dengan sepeda motor karena tidak memiliki alternatif lain.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan selama berkendara, berikut tips dari Technical Service Analyst Astra Motor, Rangga Noviar, terkait apa saja yang perlu dicek sebelum mudik dengan sepeda motor, seperti dilansir keterangan tertulis, Kamis.
1. Periksa tekanan angin ban dan alurnya
Tekanan angin ban yang tidak sesuai dengan standar dapat mengurangi kenyamanan berkendara, atau bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali. Pastikan tekanan angin ban baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu pada kisaran 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk belakang.
Selain tekanan angin, Anda juga wajib melakukan pengecekan alur ban yang bisa dilihat berdasarkan indikator keausan ban dari tanda segitiga di sisi luar ban.
2. Ganti atau bersihkan busi dan periksa tutupnya
Untuk berkendara khususnya jarak jauh, busi merupakan komponen vital yang harus diperiksa. Pastikan usia pakai busi belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api yang dihasilkan masih bagus. Untuk pemeriksaan ini pengendara disarankan untuk membawa motor ke bengkel resmi untuk diperiksa.
Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan. Jika cap busi retak atau karetnya sudah keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ignition coil ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air.
3. Periksa sistem penggerak (rantai roda atau drive belt)
Rantai roda dan drive belt wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya. Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke sprocket/gear dengan baik. Rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik, hal ini bisa menyebabkan rantai terlepas dari gear bahkan berpotensi putus.
Begitu juga dengan drive belt pada motor matik, komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km. Jangan paksakan melebihi dari kilometer tersebut agar performa motor masih bisa optimal.
4. Periksa fungsi rem dan ketebalannya
Tidak jarang kecelakaan kendaraan motor akibat fungsi rem yang tidak maksimal. Untuk itu, piranti rem mulai dari handle, pedal, hingga rem itu sendiri jangan sampai luput dari pemeriksaan.
Pastikan semua komponen mekain dan hidrolis berfungsi dengan baik. Jika perlu ganti minyak rem dan kampas rem sebelum dipakai untuk mudik.
5. Cek kapasitas oli mesin