Piala Eropa 2016

Dua Gelandang Tumbang, Aliran Bola Jerman Bisa Terganggu saat Lawan Perancis

Aliran bola Jerman bisa saja terganggu saat melawan Perancis pada semifinal Piala Eropa di Stade Vélodrome, Kamis (7/7/2016)

Editor: soni
VINCENZO PINTO/AFP
Gelandang Jerman, Sami Khedira, mengalami cedera paha saat melawan Italia pada partai perempat final Piala Eropa di Stadion Matmut Atlantique, 2 Juli 2016. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aliran bola Jerman bisa saja terganggu saat melawan Perancis pada semifinal Piala Eropa di Stade Vélodrome, Kamis (7/7/2016).

Kemungkinan tersebut dipicu oleh badai cedera di sechserposition atau sebutan orang Jerman untuk pos gelandang bertahan.

Sami Khedira harus menjalani pemulihan cedera paha yang diderita pada partai kontra Italia, Sabtu (2/6/2016). Adapun Bastian Schweinsteiger mengalami masalah di ligamen lutut.

"Khedira tidak akan bermain pada Kamis. Untuk Schweinsteiger, saya juga tidak ingin mengulangi kesalahan dengan menurunkan pemain yang tidak bugar," tutur pelatih Joachim Loew seperti dilansir Sky Sports, Senin (4/7/2016).

Posisi gelandang bertahan selalu menjadi milik Khedira atau Schweinsteiger dalam lima pertandingan pertama. Dicatat UEFA, mereka menghasilkan total 358 operan atau 71 per laga.

Jumlah tersebut hanya kalah dari achter atau pemain yang berposisi di antara gelandang bertahan dan gelandang serang. Lakon ini diemban Toni Kroos yang melepaskan 104 operan per laga.

Jangan abaikan pula situasi tidak terduga yang didapatkan Schweinsteiger pada pertandingan pertama melawan Ukraina, 12 Juni 2016. Berstatus sebagai pemain pengganti, dia mencetak gol kedua Jerman dengan sentuhan pertamanya di lapangan.

Pengganti

Untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Khedira dan Schweinsteiger, Loew kemungkinan besar akan menurunkan Emre Can.

Ada keraguan besar karena Can tergolong minim pengalaman dengan catatan 6 laga bersama timnas senior. Status starter juga tidak pernah dicicipi gelandang Liverpool itu sejak Maret 2016.

Belum lagi catatan minor Can dalam mendistribusikan bola. Menurut Whoscored, operan per laga dari Can cuma 58,8 di Premier League dan 60,8 di Liga Europa musim 2015-2016.

Tetap saja, Loew meyakini bahwa Can mampu memberikan kualitas lebih daripada Khedira atau Schweinsteiger, meskipun itu bukan dalam hal operan.

"Can sangat kuat secara fisik dan memiliki teknik. Dia tampil sangat meyakinkan pada sesi latihan," ucap Loew.

Kekuatan Can tercermin dari statistik bertahannya. Pemain berusia 22 tahun itu mencatat rata-rata 2,6 tackle di Premier League dan 3,1 di Liga Europa.

Rapor bertahan Can memang bisa menjadi modal Jerman untuk melakoni duel alot dengan trisula gelandang Perancis yang biasa dihuni Paul Pogba, Blaise Matuidi, dan N'Golo Kante.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved