Enjoy Lampung
Bubur Ayam Depan Museum Lampung ini Banyak Diserbu Pembeli, Rasanya yang Gurih Bikin Nagih
"Yang bikin mantep itu kuahnya. Pertama kali yang kasih tahu adik saya, setelah dicoba, ternyata enak dan nagih,"
Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aktivitas sarapan pagi adalah rutinitas yang seyogyanya tidak ditinggalkan dengan pertimbangan kesehatan.
Meskipun begitu, ada saja sebagian dari kita yang enggan untuk sarapan dengan alasan sibuk ataupun tidak sempat waktu untuk menyiapkannya.
Nah, bagi anda yang tidak punya waktu namun ingin tetap sarapan, tidak ada salahnya untuk mencoba menu bubur ayam yang dijajakan di sebuah kedai yang berlokasi di depan Museum Lampung.
Tepatnya di samping pintu keluar Museum Lampung, ada satu penjual bubur ayam yang selalu ramai dikerumuni pembeli setiap harinya.
Kedai sederhana dengan satu buah gerobak dan dua pasang meja kursi panjang ini bahkan sudah diserbu pembeli sejak buka pada pukul 05.30 pagi.
Antrean pembeli tidak jarang membuat penjaja bubur ayam kewalahan dibuatnya.
Sekian banyak pembeli rela menunggu demi satu porsi menu utama yang ditawarkan yakni bubur ayam.
"Kita buka dari jam 05.30, kalau jam segini mah udah hampir habis, ini sate-sate buat lauknya juga udah habis," kata pedagang bubur ayam saat Tribun mendatanginya pukul 10.00.
Sepintas memang tidak ada yang spesial dari bubur ayam ini, baik dari segi tampilan maupun bahan pelengkapnya.
Tribunlampung/Ana
Seporsi bubur ayam disajikan dalam mangkok beralaskan piring kecil untuk memudahkan membawanya.
Bubur yang telah dimasak lantas diberi bahan pelengkap seperti kacang tanah yang digoreng, suwiran daging ayam, irisan daun bawang juga seledri.
Lantas diberilah sedikit kecap sebagai penambah citarasa manis pada hidangan bertekstur lembut ini.