Enjoy Lampung
Segarnya Es Kopi Jelly, Minuman Khas Lampung di Cikwo Resto
Penampilan minuman ini tidaklah hitam seperti kopi pekat melainkan krem dengan aroma dan rasa khas kopi yang sudah diracik sedemikian rupa.
Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Saat mengunjungi suatu daerah, selain ingin menimmati keindahan alam dan keragaman budaya dari masyarakat setempat, tentu kita juga mengincar kuliner dari daerah tersebut.
Untuk itu, wisata kuliner selalu jadi agenda penting saat kita pergi ke suatu daerah, mencari dan menemukan kuliner khas yang unik menjadi aktivitas dengan kesenangan tersendiri.
Laiknya daerah lain, Lampung pun memiliki beragam kuliner otentik yang sayang jika dilewatkan.
Makanan ataupun minuman khas yang biasanya disajikan pada acara adat tertentu pun kini sudah mulai mudah dijumpai di beberapa resto, hotel maupun rumah makan yang tersebar di Bumi Ruwa Jurai ini.
Salah satunya adalah Rumah Makan Cikwo Resto yang berada di Jalan Nusa Indah No 1 Sumur Batu, Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
Tribunlampung/Ana
Di rumah makan milik perempuan keturuan asli Lampung, Isna Adiyanti, ini kita akan mendapati berbagai kuliner dari makanan berat, minuman hingga jajanan khas Lampung.
Sebut saja Seruit, Pekhos Masin Iwa Jabung dan juga Taboh Iwa Tapa, menu makanan berat ini lengkap tersedia di Cikwo Resto.
"Ada dua menu baru yaitu Pekhos Masin Iwa Jabung dan olahan ikan tenggiri dari Krui yang dinamakan Taboh Iwa Tapa tadi. Selanjutnya ada juga serbat kweni dan beberapa varian kopi dari Lampung Barat," terang perempuan berkulit putih tersebut.
Dengan adanya menu-menu khas dari berbagai daerah di Lampung tersebut, masyarakat sekitar tidak perlu menunggu acara adat ataupun jauh-jauh pulang kampung untuk menikmatinya.
Selain makanan dan minuman yang lekat dengan Lampung, penamaan rumah makan ini juga sarat dengan budaya Lampung.
Cikwo, yang dalam budaya Lampung adalah sebutan untuk anak dari saudara laki-laki tertua.
Ini sesuai dengan si empunya resto, Isna Adiyanti, yang memang memiliki panggilan adat tersebut, selanjutnya ia putuskan untuk menamai restonya ini.