Ahok: Orang Mati Aja Mau Dikadalin, Kurang Ajar!

Makam fiktif adalah gunungan yang sudah membentuk makam, dengan atau tanpa batu nisan, tetapi tidak ada jenazah.

Nursita Sari
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin dan Kepala Suku Dinas Pemakaman Jakarta Pusat Munjirin membongkar makam fiktif di TPU Kawi-kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2016). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kekesalannya terkait makam palsu di Jakarta. Dia kesal karena permainan oknum terjadi bahkan di tempat peristirahatan terakhir manusia.

"Banyak kuburan bohong di Jakarta, yang punya duit bisa di depan. Orang mati aja mau dikadalin, kurang ajar," ujar Basuki di Ecovention, Ancol, Selasa (26/7/2016).

Hal ini disinggung Basuki secara spontan ketika dia menjadi pembicara dalam acara gelar Pembantu Pembina Keluarga Berencana RW (PPKB RW). Basuki mengatakan Dinas Pertamanan dan Perumahan DKI saat ini sedang membereskan hal tersebut.

"Kami ingin supaya Bapak Ibu hatinya tenang," ujar Basuki. 

Makam fiktif adalah gunungan yang sudah membentuk makam, dengan atau tanpa batu nisan, tetapi tidak ada jenazah di dalamnya. Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI beserta jajarannya sudah membongkar makam-makam fiktif di TPU Karet Bivak, Karet Pasar Baru, Kawi-kawi, dan Pondok Ranggon.

Makam fiktif di sejumlah TPU tersebut memiliki jenis yang berbeda. Di TPU Karet Bivak, Karet Pasar Baru, dan Pondok Ranggon, makam fiktif merupakan makam yang sudah dipesan oleh orang sebelum mereka meninggal.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved