Polisi Tangkap Pria Penderita HIV yang Tiduri 100 Gadis

"Beberapa di antara gadis itu hanya berusia 12 atau 13 tahun, tapi saya lebih memilih mereka yang lebih tua," kata Aniva.

BBC
Eric Aniva sang hyena bersama istrinya Fanny dan anak bungsunya di sebuah desa di wilayah selatan Malawi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BLANTYRE - Polisi Malawi telah menangkap seorang pria terinfeksi HIV, yang dibayar untuk melakukan hubungan seks dengan lebih dari 100 remaja perempuan desa.

Pria itu bernama Eric Aniva, warga Nsanje, Malawi selatan. Dia dibayar untuk hubungan seks tersebut, sebagai bagian dari ritual adat atau tradisi untuk “pembersihan”.

Di daerah terpencil di Malawi itu, adalah dianggap lumrah, ketika anak-anak gadis berusia pubertas dipaksa berhubungan seks, dengan seorang pria pekerja seks yang disebut "hyena".

Para tetua adat menganggap, tindakan itu bukan pemerkosaan, melainkan sebagai bentuk ritual "pembersihan".

Eric Aniva dalam sebuah wawancara dengan BBC, mengaku telah tidur dengan gadis-gadis, dan dibayar empat dan tujuh dolar AS oleh masing-masing keluarga gadis itu.

Di Nsanje, setelah mendapatkan menstruasi pertama, remaja perempuan dipaksa berhubungan seks hingga tiga hari.

Tradisi aneh itu dilakukan masyarakat setempat, untuk menandai peralihan dari masa anak-anak ke wanita dewasa.

Ritual itu diyakini untuk melatih anak-anak perempuan, supaya menjadi istri yang baik, dan untuk melindungi mereka dari penyakit atau musibah, yang bisa menimpa keluarga mereka atau desa mereka.

"Aniva ditangkap pada Senin (25/7/2016), setelah ia dipanggil ke kantor saya," kata komisaris polisi distrik setempat, Hadiah Lapozo kepada Agence France-Presse (AFP), Selasa (26/7/2016).

Dalam wawancara dengan BBC minggu lalu, Aniva mengaku terinfeksi HIV dan tidur dengan setidaknya 100 perempuan, tanpa menggunakan pengaman.

"Beberapa di antara gadis itu hanya berusia 12 atau 13 tahun, tapi saya lebih memilih mereka yang lebih tua," kata Aniva.

"Semua anak perempuan ini senang jika saya menjadi hyena mereka. Mereka bangga dan menceritakan ke orang lain, jika saya adalah lelaki sejati, dia tahu bagaimana menyenangkan seorang wanita.”

Tidak jelas sudah berapa lama sebenarnya Aniva menjadi "hyena".

Presiden Malawi, Peter Mutharika sebelumnya mengeluarkan perintah penangkapan Aniva, dan menyerukan penyelidikan peran orangtua yang terlibat.

"Praktik-praktik budaya dan tradisional berbahaya seperti ini, tidak dapat diterima," kata Mutharika, sebagaimana dilaporkan AFP.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved