Risma: Minta Maaf, Kok Dibilang Pamit, Bisa Marah Warga Surabaya

Risma menegaskan dirinya akan terus menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya hingga masa jabatannya berakhir.

Editor: Reny Fitriani
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Permintaan maaf yang dilontarkan saat menghadiri peluncuran Kampung KB di RW XII Sidotopo Jaya, Semampir, Kamis (4/8/) pagi kemarin, sebagai tanda berpamitan, dibantah langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Disadur dari Harian Kompas, Jumat (5/8/2016), Risma menegaskan dirinya akan terus menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya hingga masa jabatannya berakhir.

"Saya jangan ditarik-tarik ke pemilihan Gubernur Jakarta karena justru membuat suasana semakin gaduh. Saya tidak pernah pamit," kata Risma, Kamis (2/8/2016) siang.

Risma lalu menjelaskan maksudnya meminta maaf di depan warga. Pernyataan itu, lanjut Risma, disampaikan dalam konteks memasuki hari-hari terakhir pada bulan Syawal.

"Meminta maaf kepada siapa saja, termasuk hadirin di satu acara, pasti saya lakukan. Sebagai pemimpin pasti ada kekurangan sehingga wajar minta maaf. Terlebih lagi hari ini adalah hari terakhir bulan Syawal. Minta maaf, kok, dibilang pamit. Bisa marah warga Surabaya," ujarnya.

Menurut Risma, dalam setiap acara yang dihadirinya, warga setempat yang hadir telah menyampaikan permohonan kepadanya agar tidak meninggalkan Surabaya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved