Di Buku Pelajaran Nama Raditya Dika Masuk Deretan Sastrawan?

Akun yang memposting ini menganggap bahwa Raditya Dika bukanlah seorang sastrawan.

Editor: Reny Fitriani
facebook/TribunnewsBogor
Munculnya foto Raditya Dika yang dicantumkan dalam deretan lima sastrawan di buku pelajaran kelas VII menjadi perdebatan bagi netizen. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Munculnya foto Raditya Dika yang dicantumkan dalam deretan lima sastrawan di buku pelajaran kelas VII menjadi perdebatan bagi netizen.

Sebuah foto diposting oleh akun Facebook Encep Abdullah Pontang pada 24 Agustus 2016.

Dalam foto itu, tampak ada lima foto. Satu diantaranya ialah Raditya Dika.

"Amatilah gambar sastrawan berikuti ini ! Tulislah nama sastrawan tersebut dan salah satu karyanya" begitulah soal yang tertulis di atas deretan lima foto itu.

Akun yang memposting ini menganggap bahwa Raditya Dika bukanlah seorang sastrawan.

Soal dalam buku ini (kelas VII kurikulum 2013):

Amatilah gambar sastrawan berikut! Tulislah nama sastrawan tersebut dan salah satu karyanya!

A****...

Sejak kapan Radiit jadi sastrawan.

Wah, kalau ketahuan Saut Situmorang, gimana ya?

Apakah kasusnya akan seperti kasus Denny J.A. yang kontroversial itu. Aih, ...

Seperti itu kalimat yang ditulis pemilik akun ini dalam keterangan postingannya. Dikutip dari Wikipedia, Raditya Dika merupakan seorang penulis, pelawak, Aktor, pemeran, model dan sutradara asal Indonesia.

Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan.

Buku pertamanya berjudul 'Kambing Jantan' masuk kategori best seller. Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia.

Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).

Seperti yang diketahui, Sastrawan adalah sebutan bagi penulis sastra, pujangga, ahli sastra, intelektual, sarjana atau cendekiawan dan jauhari dalam diksi klasik.

Sastra adalah bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Adapun sastra Indonesia adalah sastra yang aslinya ditulis dalam bahasa Indonesia.

Atas hal itu, muncul perdebatan di antara netizen.

Akun Abd. Rahman Arsyad menulsikan, "Selamat atas penobatan Raditya sebagai Sastrawan.....(tanya: oleh siapa....?)" katanya.

Ada pula akun Arip Senjaya, "sastrawan itu bermacam2 bos. kalau misi sastra itu membebaskan kita dari kebiasaan berpikir mengelas-ngelaskan umat manusia, maka sudah saatnya kita pun dapat bebas memahami perbedaan2 itu. kita bisa akui radit dan bahkan denny ja sebagai sastrawan dengan jenis karya yang berbeda saja. memang ada bedanya pada masing2 kita, selamanya.... dan sastra melatih kita utk selamanya pula menyadari perbedaan ini. ikhlaslah menyongsong hidup yang aneh dan indah ini." ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved