Pemandu Lagu Ditodong Pistol dan Digebuki 6 Pria di Dalam Mobil, lalu Tubuhnya Dibuang di Bakauheni

Ada temannya hendak menolong namun tidak berani karena ditodongkan senjata api oleh salah satu pelaku.

Penulis: wakos reza gautama | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Ilustrasi: sejumlah pemandu lagu dan pengunjung tempat hiburan malam di Bandung, Jawa Barat 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang waria bernama Samin (23) atau yang biasa disapa Iis mengaku menjadi korban penculikan dan penganiayaan oleh enam orang pria tak dikenal yang membawa senjata api dan senjata tajam.

Iis mengatakan, para pria itu menculiknya saat berada di dekat Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Jumat (26/8/2016) malam. Iis mengatakan, keenam pria itu membawanya secara paksa saat baru tiba di dekat Lapangan Saburai, Enggal.

“Mereka menyekap saya lalu memasukkan saya ke mobil,” ujar Iis saat diwawancarai di Polresta Bandar Lampung, Sabtu (27/8/2016). Selama berada di dalam mobil, Iis mengaku dipukuli oleh para pelaku.

Menurut dia, para pelaku juga mengikat kaki, tangan dan menutup wajahnya menggunakan lakban. Iis lalu dibuang di pinggir jalan daerah Bakauheni, Lampung Selatan.

Mengalami peristiwa tersebut, Iis melapor ke Polresta Bandar Lampung.

Menurut Iis, peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/8/2016) sekitar pukul 22.00 WIB di jalan samping Lapangan Saburai. Iis mengatakan, malam itu ia datang ke area Lapangan Saburai untuk bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah warung karaoke.

“Saya baru sampai (pinggir jalan Lapangan Saburai). Tiba-tiba datang enam orang pria menggunakan penutup wajah mendekati saya,” ujar Iis. Para pria itu, tutur dia, langsung menyeretnya ke dalam mobil.

Menurut Iis, ada temannya hendak menolong namun tidak berani karena ditodongkan senjata api oleh salah satu pelaku. Iis dimasukkan ke dalam mobil.

Di dalam mobil, tuturnya, para pelaku mengikat tangan dan kakinya dan menutup wajahnya menggunakan lakban.

“Saya dipukuli di dalam mobil dan kepala saya ditodong senjata api,” ujar dia.

Menurutnya, para pelaku meminta menandatangani sebuah surat pernyataan yang Iis tidak tahu isinya. Pada saat itu, salah satu pelaku membuka lakban di tangan Iis menggunakan pisau.

Akibatnya tangan Iis terluka kena pisau. “Ikatan di tangan saya dilepas karena saya disuruh tandatangan surat jaminan. Tapi saya tidak tahu isinya apa,” ucap warga Umbul Kunci, Telukbetung Barat ini. Karena ketakutan, Iis menandatangani surat tersebut.

Iis mengutarakan, para pelaku membuangnya di pinggir jalan Bakauheni, Lampung Selatan, dengan keadaan wajah masih tertutup lakban.

“Saya langsung membuka lakban di wajah dan melihat mobil pelaku sudah kabur. Saya ingat mobilnya jenis Avanza,” ucap dia.

Iis berusaha mencari tumpangan untuk pulang ke Bandar Lampung. Beruntung, tutur Iis, ada mobil travel yang mau menumpanginya.

Iis diantar ke Lapangan Saburai. Setelah itu Iis menelepon saudaranya meminta dijemput pulang.

Iis menduga motif penculikan dan penganiayaan terhadap dirinya adalah masalah utang piutang. Iis mengatakan, ketika disekap di dalam mobil, pelaku meminta dirinya mencabut laporannya di kepolisian.

Tiga hari sebelum diculik, kata dia, pernah terlibat perseteruan dengan salah satu pemilik warung di dekat Lapangan Saburai. Ia menuturkan, pernah punya utang Rp 100 ribu sama pemilik warung tersebut.

Iis mengutarakan, sudah membayar utangnya namun masih kurang Rp 15 ribu. Pemilik warung, tutur dia, emosi dan memukul dirinya. Tidak terima, Iis melapor ke polisi. Pada saat itu, kata dia, polisi datang ke warung tersebut.

Sebenarnya, Iis tidak ingin memperpanjang masalah itu. Namun, entah kenapa, kata dia, dirinya malah diculik dan dianiaya. “Siapa lagi yang pernah saya laporin ke polisi kalau bukan dia (pemilik warung),” ujar Iis.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved