Idul Adha 2016
Demi Naikkan Harga Jual, Para Pedagang Hewan Kurban Bawa Sapi dan Kambing ke Salon
Tidak hanya Parno, beberapa blantik sapi dan kambing lainnya juga antre untuk menyalonkan hewan jualan mereka, di tempat Mbah Ngasimin dan dua putrany
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAGETAN - Menjelang Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban, Salon Sapi Mbah Ngasimin laris diserbu blantik (pedagang sapi dan kambing). Para blantik menyalonkan sapi dan kambing mereka agar harga jualnya bisa naik, dari harga normalnya.
"Kalau sudah disalon begini, harga sapi yang saya jual bisa naik hingga Rp 500.000. Sedangkan, harga kambing bisa naik hingga Rp 300.000," ujar Parno, salah satu blantik sapi dan kambing yang ditemui Kompas.com, di Pasar Hewan Gorang-Gareng, Genengan, Kawedanan, Magetan, Rabu (7/9/2016).
Parno biasa memakai jasa Ngasimin bersama dua putranya, Eko Santoso dan Bagus Riyadi, untuk memoles tanduk dan kuku kaki sapi. Harapannya, tanduk dan kaki kuku yang terawat akan menarik pembeli untuk membeli sapinya.
Tidak hanya Parno, beberapa blantik sapi dan kambing lainnya juga antre untuk menyalonkan hewan jualan mereka, di tempat Mbah Ngasimin dan dua putranya.
Beberapa sapi dan kambing yang antre diikat di beberapa pohon di pasar tersebut. Parno mengaku, setelah sapi dan kambingnya disalonkan di Mbah Ngasimin biasanya langsung laku dibeli warga. Untuk itulah, ia memilih jasa Mbah Ngasimin agar jualan sapi dan kambingnya laris.
Bagus Riyadi, putra Mbah Ngasimin menuturkan, praktik jasa perawatan sapi dan kambing dilakukan di pasar hewan di beberapa daerah.
Beberapa pasar hewan yang menjadi sasaran jasanya, yakni Madiun, Ponorogo, Magetan, Ngawi. Bahkan, Bagus bersama bapaknya pernah diundang khusus pelanggannya dari Bandung, Jawa Barat.
Kelihaian Mbah Kasimin bersama dua putranya dalam merias sapi dan kambing, bukan tanpa proses. Sebelum aktif menyalon sapi dan kambing, Mbah Kasimin yang tinggal di Mranggen, Kecamatan Maospati, Magetan terlebih dahulu juga berjualan sapi dan kambing.
Namun sepuluh tahun terakhir, Mbah Kasimin lebih fokus menekuni sebagai penyalon sapi.
Untuk layanan salon hewannya, Bagus mengatakan, layanan mulai dari pemotongan kuku, memotong dan merapikan tanduk, hingga memperbaiki tanduk yang patah. Peralatan salon yang digunakan juga sederhana. Di antaranya, pisau, gergaji, kikir, pisau pahat, palu, dan lem.
Untuk tarifnya, satu ekor sapi dikenakan biaya Rp 50.000 dengan jasa berupa memotong kuku dan tanduk serta merapikannya. Sementara, satu ekor kambing dipatok harga Rp 20.000.
Harga tersebut bisa naik tergantung perawatan yang ditangani.
Untuk menyambung atau menambal tanduk kambing yang patah, kata Bagus, biasanya menggunakan serpihan kayu kering, yang direkatkan menggunakan lem. Tak hanya itu, guna melancarkan proses saat merias, Mbah Kasimin biasanya membaca doa tertentu.
"Bapak saya yang biasa baca doa, agar prosesnya semuanya lancar," kata Bagus.
Bagus menambahkan, dalam satu hari kerja, biasanya ia bersama ayah dan saudaranya bisa menangani 20-an ekor sapi dan kambing. Biasanya, para blantik mengantar langsung sapi dan kambing yang hendak di salon, di salah satu sudut pasar hewan yang menjadi tempat usahanya.