Bayi yang Dilahirkan Secara Caesar Cenderung Alami Obesitas

"Penemuan kami membuktikan perbedaan dramatis pada risiko obesitas antara yang dilahirkan secara Caesar dan yang dilahirkan lewat vagina"

Editor: Reny Fitriani
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Penelitian menemukan, bayi yang dilahirkan lewat operasi Caesar ternyata cenderung mengalami obesitas di masa anak-anak. Peningkatan risiko masih berlangsung sampai dewasa. Demikian kata peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health.

Peneliti senior Jorge Chavarro, associate profesor nutrisi dan epidemiologi mengatakan, "Persalinan Caesar tak diragukan memang diperlukan dan merupakan prosedur penyelamat nyawa dalam banyak kasus."

"Tetapi, persalinan ini juga memiliki risiko bagi ibu dan bayinya. Penemuan kami membuktikan bahwa risiko obesitas pada anak merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan," katanya.

Peneliti memeriksa data 16 tahun lebih dari 22.000 orang dewasa dalam studi Growing Up Today. Penemuan mereka itu diterbitkan di Jama Paediatrics.

Hasil penelitian itu membuktikan, bayi yang dilahirkan secara Caesar 64 persen cenderung mengalami obesitas dibandingkan yang dilahirkan secara normal.

"Penemuan kami membuktikan perbedaan dramatis pada risiko obesitas antara yang dilahirkan secara Caesar dan yang dilahirkan lewat vagina. Hal ini memberikan bukti meyakinkan kaitan antara kelahiran Caesar dan obesitas kanak-kanak itu memang nyata," kata Prof. Chavarro.

Dr Daghni Rajasingam dari the Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan,"Studi ini menarik karena membuktikan kelahiran Caesar berhubungan dengan obesitas anak-anak setelah memperhitungkan indeks massa tubuh ibu, kebiasaan merokok sebelum hamil, dan penyakit medis yang sebelumnya pernah ada seperti gestational diabetes.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved