Rupiah Jumat Pagi Menguat Rp 13.080 per Dollar AS

Jumat pagi bergerak menguat sebesar lima poin menjadi Rp13.080 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.085 per dollar AS.

Editor: Reny Fitriani
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar lima poin menjadi Rp13.080 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.085 per dollar AS.

"Nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dollar AS, selain dipicu faktor eksternal juga terdorong oleh harapan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (7-Day Repo Rate) yang dipangkas 25 bps," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) kemarin (Kamis, 22/9) memutuskan menurunkan BI 7-day Repo Rate sebesar 25 basis points (bps) dari 5,25 persen menjadi 5,00 persen.

Ia menambahkan bahwa penguatan nilai tukar rupiah juga terbawa sentimen pelemahan dolar AS di pasar global pasca Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mempertahankan suku bunga acuannya.

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang masih naik menyusul turunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat serta diikuti oleh kenaikan harga komoditas lainnya turut mempengaruhi mata uang domestik.

"Ruang penguatan rupiah masih tersedia dalam jangka pendek, namun keinginan Bank Indonesia menjaga rupiah di nilai fundamentalnya bisa membatasi ruang apresiasi rupiah," katanya.

Sentimen selanjutnya, pelaku pasar akan kembali fokus pada pencapaian amnesti pajak yang saat ini terus meningkat. Presiden Joko Widodo mengundang para pengusaha membicarakan program amnesti pajak.

"Sebuah usaha untuk terus menggenjot uang tebusan untuk mendukung belanja pemerintah," katanya.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved