Depan Ridwan Kamil Terapis Akui Kerap Layani Hasrat Birahi Pejabat

Para terapis panik. Beberapa perempuan tampak tergesa-gesa mengenakan jaket untuk menutupi tubuh seksinya.

Editor: taryono
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat menggerebek sebuah panti pijat di kawasan Dago, Kota Bandung, Jum at (23/9/2016). KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI 

"Mulai Rp 800 sampai Rp 1 juta," kata Siska.

"Itu berapa lama durasinya?" timpal Emil.

"Sembilan puluh," jawab Siska yang belum setahun bekerja di Illvision.

"Sembilan puluh detik? Memang ada yang segitu?" ucap Emil disambut tawa para terapis.

"Sembilan puluh menit atuh, Pak," ujar Siska.

Dialog ringan itu membuat suasana menjadi lebih santai. Para terapis tak sungkan berkeluh kesah mulai derasnya tuntutan hidup, hingga menyinggung status para terapis yang mayoritas janda.

Dalam sidak itu, Emil sempat memergoki seorang terapis tengah bertransaksi seksual dengan seorang pelanggan. Ia turut menemukan beberapa wanita tanpa busana.

Usai mendapat bukti kuat, Emil mengatakan, tetap menutup tempat tersebut dan akan meminta keterangan pemiliknya.

Tak berselang lama, petugas Satpol PP langsung melingkari bangunan itu dengan seutas pita yang menandakan bangunan itu ditutup.

Kepada wartawan, Emil mengatakan, operasi tangkat tangan (OTT) itu dilakukan agar tiap penindakan hukum berdasar bukti kuat tanpa harus berdebat.

"Karena untuk membuktikan terjadi asusila atau tidak kan susah. Kecuali ada OTT yang kira-kira memungkinkan menjadi barang bukti. Sudah tahu lah modusnya. Jadi di Bandung mah kita jangan kalah cara," jelasnya. (Dendi Ramdhani)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved