Yuk Mengintip Betapa Mewah dan Megahnya Padepokan Dimas Kanjeng

Jika ada mobil-mobil mewah kerap berseliweran melaju ke selatan, sudah hampir dipastikan mengarah ke padepokan Dimas Kanjeng.

Editor: soni
KOMPAS.com/Ahmad Faisol
Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo. 

MUI juga menemukan selebaran bacaan Shalawat Fulus, yang dibaca pengikut padepokan dalam setiap kegiatan. Shalawat Fulus, kata Yasin, adalah bacaan yang diyakini bisa mendatangkan uang ghaib.

Ajaran tertutup atau ritual pencairan itulah yang disampaikan MUI Kabupaten Probolinggo ke MUI Jatim dan akan disampaikan ke MUI Pusat.

“Kami masih belum memvonis ajaran padepokan. Kami sepakat untuk menyampaikan laporan ajaran Padepokan Dimas Kanjeng ke MUI Pusat pada Selasa (4/10/2016). Nanti MUI Pusat yang akan memberikan vonis atas fatwa. MUI hanya fokus pada ajaran ritual di sana,” imbuh Yasin.

Jumlah santri di Padepokan Dimas Kanjeng dikabarkan mencapai 20.000-30.000 orang yang berasal dari banyak daerah di Indonesia. Yasin membenarkannya.

Menurut dia, video mendatangkan uang yang diunggah di Youtube berhasil menarik orang untuk berlomba-lomba mendatangi dan berguru kepada Dimas Kanjeng.
“Siapa yang tidak tergiur dengan keberadaan uang sebanyak itu di Youtube,” ujarnya.

Santri Padepokan berasal dari berbagai profesi. Mulai PNS, pengusaha, pedagang, guru, petani, wirawaswasta, pegawai BUMN, dan politisi. Bahkan, seorang mantan Wakil Bupati juga terlihat mengikuti kegiatan Padepokan Dimas Kanjeng.

Para santri, lanjut Yasin, terlihat berpendidikan dengan penampilan rapi dan bersih. Namun kebanyakan, santrinya berasal dari ekonomi menengah ke bawah.
“Soal berpendidikan tidaknya santrinya, kan bisa dilihat sendiri. Wong Marwah Daud Ibrahim saja jadi santrinya,” tukasnya. (Kompas.com/Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved