Rombongan Guru dan Siswa TK Berwisata ke Padepokan Dimas Kanjeng
Rombongan guru dan siswa taman kanak-kanak berwisata ke Padepokan Dimas Kanjeng. Apa yang dilihat di sana? Bagaimana ekspresi dari anak-anak?
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Di saat pimpinannya jadi tersangka pembunuhan dan ditahan polisi, Padepokan Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng yang masih dihuni para santrinya kini ramai dikunjungi warga.
Warga luar Probolinggo berbondong ingin melihat padepokan layaknya tempat wisata.
Sudah dua pekan kini, Padepokan Dimas Kanjeng tidak pernah sepi dari kunjungan warga.
Warga dari berbagai daerah silih berganti berdatangan termasuk rombongan guru dan siswa Taman Kanak-kanak asal Nguling Pasuruan ini.
Mereka rela datang jauh hanya untuk melihat kawasan padepokan yang selalu jadi pemberitaan media massa.
Sementara itu tim kuasa hukum sekaligus pengikut mantan penasihat sekaligus pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menggelar konferensi pers di Restoran Solaria La Piazza, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (21/10/2016).
Tim mengklarifikasi terkait Taat Pribadi yang disebut-sebut sebagai orang yang dapat menggandakan uang.
"Kami ini tim kuasa hukum Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang asli. Di luar itu, hanya gosip. Sekarang, di depan teman-teman media, kami ini lah tim kuasa hukum Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Kami di sini, ingin mengklarifikasi, jika Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu bukan lah orang yang bisa menggandakan, tapi mengadakan. Beda ya, menggandakan dengan kata mengadakan. Baik barang ataupun uang," kata Kuasa Hukum Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Martin Lukisebua.
Martin mengatakan, orang sakti tersebut dapat mengadakan sejumlah uang dan barang-barang lainnya seperti emas murni dan motor.
Kesaktian yang dimiliki, ungkapnya kembali, diyakini merupakan pemberian dari yang Maha Kuasa untuk Taat Pribadi.
"Di sini saya bawakan orang-orang terpecaya Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Di sini kan saya sebagai pengacaranya. Namun, saya pun yakin karena selama investigasi kami selama 10 hari, betul-betul berbeda dengan pemberitaan selama ini beredar. Nah, kalau sayanya bicara gimana Taat Pribadi bisa mengadakan uang, emas dan berbagai macam barang lainnya, teman media di sini jangan nanya ke saya. Silakan tanya ke salah satu anggota tim penasihat di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini, yakni Hasmiati dan Padepokan Sultan Agung, Robi Darmawan ya," kata Martin.
Martin melanjutkan, "Jikalau saya yang bicara soal proses pengadaan uangnya, atau berbagai macam barang lainnya, entar orang-orang kira saya ini pengacara yang ghoib, lalu pengacara gila disebutnya saya," lanjut Martin.
Temukan Dua Bungker
Ditreskrimum Polda Jatim berhasil menemukan bungker untuk menyimpan uang mahar dari ribuan pengkikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi dari beberapa daerah di Indonesia.
Dua bunker itu ditemukan di rumah sekaligus Padepokan Dimas Kanjeng.
Lokasinya di daerah Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Rumah itu ditempati istri ketiga Taat yang menjadi tersangka otak pembunuhan Ismail Hidayah dan Abdul Gani.
Sayangnya, dua bunker itu kosong atau tidak ada uang maupun perhiasan emas.
Diduga uang atau emas batangan tersebut dikuras kaki tangan Taat sebelum atau sesudah penggerebekan padepokan, Kamis (22/9/2016).
Informasi yang diperoleh SURYA.co.id, penemuan dua bungker itu ditemukan saat penggeledahan pada pekan lalu.
Bungker itu ditemukan di dua kamar tidur bersebalahan dengan ruang tengah. Kamar yang ada itu terlihat berisi satu kasur tanpa ranjang.
Kasur itu tergeletak rapi di atas sebuah karpet hijau yang tergeletak di lantai keramik warna putih.
Dari kecurigaan itu, petugas akhirnya mengambil kasur dan dikeluarkan dari kamar. Lantas karpet hijau yang dipakai menutup itu diambil.
Maka terlihat bersih atau keramik saja. Petugas lantas curiga ada keramik yang bentuknya berbeda di sisi kanan ruang. Di keramik itu kelihatan besi kecil menonjol.
Setelah pengait dari besi itu ditarik, posisinya terbuka dan di bagian bawah terlihat ada kubangan.
Setelah diteliti, panjang kubangan yang ada sekitar 2 meter dengan lebar 1 meter, tinggi bungker sekitar 1,5 meter.
Lantai dan dinding bungker terbuat dari beton. Di dalam bungker tidak ditemukan benda apapun.
Bungker lain ditemukan petugas di kamar lain. Bungker kedua ini juga ditutup karpet hijau yang menempel di permukaan lantai keramik. Ketika dibuka isinya kosong.
Sementara tersangka Taat Pribadi yang diperiksa mulai pukul 11.00 WIB sampai 18.45 WIB.
Reporter SURYA.co.id sempat bertanya kepada Taat saat dia keluar dari ruang penyidikan dengan kondisi tangan terborgol.
Ia hanya menganggukkan kepala menjawab ihwal bungker itu.
Pertanyaan keberadaan bungker itu dilontarkan dua kali dan selalu dijawab dengan anggukan kepala.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Drs RP Argo Yuwono, menjelaskan, penyidik masih menyelidiki.
"Itu masih diselidiki," ujar Kombes Argo. (*)