Komisi II DPRD Harap Proyek SPAM KPBU Prioritaskan Wilayah Sulit Air
"Kalau bisa dipetakan dulu, wilayah mana yang sulit air bersih, dan pemasangan bak penampungan air"
Penulis: Dewi Anita | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Dewi Anita
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - DPRD Kota Bandar Lampung mendukung terwujudnya proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp 1 triliun di wilayah Kota Bandar Lampung.
Melalui anggota Komisi II DPRD Bandar Lampung Yusuf Erdiansyah Putra mengharapkan pemerintah Kota bisa mengawal proyek tersebut agar benar-benar terealisasi di Bandar Lampung.
“Tentu kita akan dukung proyek itu, karena mafaatnya sangat besar, bagi masyarakat, Bandar Lampung,” kata Yusuf, Senin (7/11/2016).
Yusuf mengharapkan dana pendamping dari pemerintah Bandar Lampung bisa menjadi stimulus agar proyek air bersih benar-benar terwujud. Dan DPRD akan melakukan pengawasan terhadap anggaran pendamping itu.
“Pemkot sudah anggarkan dana pendamping, artinya kita tidak main-main, yang menjadi catatan dan saran kami, pelaksaan proyek ini harus dilakukan transparan, akuntabel dan benar. Komisi II akan ikut mengawasi, karena ada dana APBD yang digelontorkan,” imbuhnya.
Yusuf mengharapkan, proyek SPAM ini memprioritaskan pelanggan atau wilayah yang diakui sulit air bersih.
“Kita harapkan prioritas proyek ini ditujukan kepada masyarakat di wilayah yang sulit dan butuh air bersih. Ini yang menjadi titik tekan dan perhatian pemerintah. Kalau bisa dipetakan dulu, wilayah mana yang sulit air bersih, dan pemasangan bak penampungan air, tidak harus di belakang ramayana robison, jika disana tidak strategis, bisa dicari wilayah lain, kecuali disana sudah ada styudi kelayakan," tutupnya.