Tingginya Penyakit Tidak Menular Kini Membebani Pemerintah

Kasubid Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Irawati M.kes dalam acara sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Penulis: Dewi Anita | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Dewi Anita

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Semakin besar lingkaran perut semakin dekat dengan kematian. Hl tersebut disampaikan  Kasubid Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia  Irawati M.kes dalam acara sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di gedung Tapisberseri, Pemkot Bandar Lampung, SEnin (19/12/2016).

Dikatakannya, maksimal ideal panjang lingkaran perut perempuan 80 cm dan laki-laki 90 cm. Apabila lingkaran perut lebih dari ideal bisa rentan terinfeksi peyakit tidak menular. “Kalau semakin besar lingkaran perut bearti semakin obesitas (Kelebihan berat badan). Kalau dia semakin obesitas faktor terkena peyakit tidak menular semakin besar,” katannya.

Menurutnya, mengapa sampai seseorang mengalami obesitas ini karena orang tersebut tidak menerapkan pola hidup sehat. Ada tiga faktor untuk menerapkan pola hidup sehat, yakni melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit sehari, makan 5 porsi buah dan sayur,  dan sering melakukan cek kesehatan.

“Dia obesitas mengapa?  Pasti pola hidupnnya tidak sehat, kurang aktifitas fisik, pola makan yang salah, ini berisiko besar terkena peyait tidak menular seperti diabetes, kolesterol,” ujarnnya.

Tingginya Peyakit Tidak Menular (PTM) yang disebabkan pola hidup masyarakat saat ini, bukan hanya menjadi beban masyarakat, namun juga menjadi beban pemerintah. Untuk itu pemerintah harus ada terobosan dengan menerapkan kembali pola hidup sehat, mulai dari diri sendiri, rumah tangga, dan lingkungan.

“Ini juga menjadi beban pemrintah, biaya BPJS itu sebagin besar terserap oleh peyakit tidak menular sehingga BPJS mengalami deficit, ini tentu harus ada trobosan dengan cara mengerakan kemabli budaya dulu yang baik namun kini sudah bergeser kearah gaya hidup yang tidak sehat,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved