Kartu BPJS Tidak Berlaku, Pasien Miskin Penderita Jantung Bocor Utang untuk Operasi

Pasien miskin asal Lampung Tengah terkatung-katung di Jakarta. Pasalnya, kartu BPJS miliknya tidak bisa digunakan.

Penulis: syamsiralam | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Samsir Alam

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,  GUNUNG SUGIH - Pasien miskin asal Lampung Tengah terkatung-katung di Jakarta. Pasalnya, kartu BPJS miliknya tidak bisa digunakan.

Hal itu dialami Siti Qomariah, warga Kampung Sumber Agung, Kecamatan Seputih Mataram, yang menjadi peserta BPJS Kesehatan lewat jalur penerima bantuan iuran (PBI). Saat hendak mengobati Aysar (4), anaknya yang didiagnosis menderita jantung bocor, ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, kartu BPJS Kesehatan yang dibawanya dinyatakan tidak berlaku.

Siti mengatakan, berdasar keterangan pihak BPJS Kesehatan di RS tersebut, kartunya tidak bisa digunakan dengan alasan kerja sama antara Pemkab Lamteng dan BPJS belum diperpanjang. ”Waktu saya urus ke BPJS pusat, katanya kerja sama dengan Pemkab Lamteng belum diperpanjang. Jadi kartu BPJS yang saya bawa nggak berlaku. Terpaksa saya menggunakan jalur mandiri," terang Siti kepada Tribun Lampung via telepon, Kamis (5/1).

Siti pun kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Padahal, anaknya itu harus segera dioperasi.
Guna mencukupi biaya operasi yang rencananya dilakukan dalam satu hingga dua hari ke depan, terus Siti, pihak Rumah Sakit Harapan Kita meminta dirinya membayar semua biaya di muka. Kondisi itu membuat Siti terpaksa meminjam uang kepada kerabatanya.

"Walau berat (pakai biaya mandiri), ya harus gimana lagi. Sementara anak saya sudah satu bulan ini dirawat di Jakarta kan supaya ada tindakan operasi. Masa, ketika waktunya sudah akan terlaksana, saya harus mundur lagi," keluhnya.

Begitu mendapat informasi dari Tribun Lampung terkait kondisi warga miskin yang terkatung-katung di Jakarta, Kadiskes Lamteng Hasril Syahdu langsung mengambil langkah cepat. Ia pun segera memerintahkan jajarannya untuk mencari tahu kondisi terkini Siti Qomariah dan anaknya.

"Tolong Dokter Beni, cek pasien ini (Aysar) di sana (Rumah Sakit Harapan Kita). Kalau memang kartunya belum bisa digunakan, minta tolong untuk diprioritaskan, karena ini emergensi," kata Hasril kepada Kabid PKM Diskes Lamteng Beni di ruang kerjanya.

Hasril menyatakan, pihaknya akan selalu memantau dan membantu proses operasi Aysar di Jakarta. Menurut dia, pelayanan prima di bidang kesehatan merupakan prioritas utama Pemkab Lamteng sehingga tak ada warga yang kesulitan mendapatkan fasilitas kesehatan. (sam)

Tags
BPJS
Tribun
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved