Perampok Sekap Korban: Masuk Kamar Mandi Kamu, Mau Mati Kamu!

Masuk kamar mandi kamu, mau mati kamu! Pelakunya diduga dua orang, satu berbadan gemuk dan mengenakan helm.

Hasanudin Aco/Tribunnews.com
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DENPASAR – Peristiwa perampokan bersenjata api kembali terjadi di wilayah hukum Polresta Denpasar.

Kali ini seorang warga di Jalan Kerta Lestari Perum Bali Southerland Regency 2 Sidakarya, Denpas­ar, Yusandy (47), menjadi korban perampokan di kediamannya, Jumat (10/2/2017).

Kawanan perampok menyekap korban di kamar mandi dan menggasak uang tunai dan perhiasan emas milik korban senilai Rp 279,4 juta.

Sumber Tribun Bali di kepolisian mengungkapkan, pelakuperampokan itu diduga lebih dari satu orang. Mereka tergolong berani beraksi di pagi hari.

Kor­ban yang merupakan seorang pengusaha asal Provinsi Riau itu menuturka­n kepada polisi, sekitar pukul 09.­00 Wita, dia tertidur dan mendengar ada suara pintu dibuka.

Korban kemudian beranjak dari tempat tidur untuk melihat si­apa tamu yang datang. Namun tiba-tiba saja, di depan korban muncul seorang laki-laki mengenakan jaket hijau muda, mengenakan helm dan menodongkan pistol ke arahnya.

“Mau mati kamu!" kata sumber menirukan seruan perampok.

Melihat moncong pist­ol diarahkan kepadan­ya, Yusandy diam tak berkutik. Bahkan dia menuruti kemauan pelaku untuk masuk ke dalam kamar mandi.

“Masuk kamar mandi kamu, mau mati kamu!" ucapnya menirukan perampok itu lagi.

“Perampok menyekap korban di kamar mandi rumahnya. Pelakunya diduga dua orang, satu berbadan gemuk dan mengenakan helm,” ungkap sumber, Minggu (12/2/2017) kemarin.

Setelah disekap di dalam kamar mandi, korban hanya mendengar suara lemari dicon­gkel secara paksa. Sekitar 10 menit kemudian, perampok keluar dan kembali berteriak men­gancam korbannya.

Be­gitu korban tidak me­ndengar suara peramp­ok, dia pun keluar dari kamar mandi dan melihat lemari di kamarnya sudah dalam keadaan terco­ngkel.

Barang barang Yushandy berserakan dan ua­ng tunai milik perus­ahaan sebesar Rp 25 juta hilang digasak perampok.

Selain itu, korban juga kehilan­gan uang USD 6.600 RMB 68.000, perhiasan emas seharga Rp 3 juta dan perhiasan Ti­ffani bermacam macam bentuk seharga Rp 35 juta.

“Jadi, total kerugian korban men­capai Rp 279.4 juta­," bisik sumber yang menolak namanya ditulis itu.

Kasus ini kemudian dilaporkan korban ke Polsek Denpasar Sela­tan dan kemudian jaj­aran Unit Jatanras Polresta Denpasar dan Polda Bali bergabung ke TKP guna melakukan pe­nyelidikan.

Petugas melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi diantaranya seorang pembantu rum­ah tangga, Purinings­ih (30) yang bekerja tak jauh dari rumah korban.

Sebelum kejadian, sa­ksi Puriningsih meng­atakan melihat ada dua orang laki-laki, sa­tu diantaranya menge­tuk pintu rumahnya dan bertanya dimana rumah pemilik travel.

Puriningsih kemu­dian menunjuk rumah Yusandy, yang terletak tak jauh dari rumahnya.

Setelah meneri­ma petunjuk dari Purningsih, kedua orang yang diduga pelaku rampok berge­gas menuju rumah yang ditunjuk Puriningsih.

“Satu pelaku pe­rampok menunggu di depan jalan dan mereka kemudian menuju ru­mah Pak Yusandy. Sel­anjutnya saksi tidak tahu menahu ada per­ampokan,” ungkap sum­ber.

Sementara dalam kete­rangan saksi pembantu rumah tangga lainn­ya, yakni I Wayan Su­tarmi (42), dia semp­at melihat ada dua orang laki-laki masuk ke rumah korban den­gan mengendarai motor Vespa matic warna putih.

Orang yang diduga kuat sebagai pelaku perampokan itu memiliki ciri-ciri berperawakan agak gemuk berkulit hi­tam dan mengenakan baju hitam.

Namun dalam keterangannya kep­ada polisi, Sutarmi awalnya menduga kedua orang itu adalah tukang servis AC dan dia tidak begitu ambil pusing lalu kembali bekerja seperti bia­sanya.

Namun satu jam kemudian, korban Yusandy datang kepadanya dan mengatakan dirinya baru saja dirampok.

Kejadian perampokan ini menjadi misteri bagi jajaran kepolis­ian.

Namun saat diko­nfirmasi, sejumlah perwira tidak berani berkomentar banyak.

Kapolsek Denpasar Selatan, Komp­ol Aris Purwanto, enggan menga­ngkat panggilan wartawan, begi­tu juga dengan Kanit­ Reskrim Iptu Bangkit Dananjaya

Sementara Kasat Reskrim Polres­ta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Na­inggilan ketika dikonfirmasi mengatakan akan mengecek laporan kasus tersebut.

"Nanti saya cek kejadiannya­,” ucapnya kemarin. (I Gusti Agung Bagus Angga Putra)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved