Mamuju, Daerah dengan Sarang Ular Piton Terbesar di Indonesia
Berat ular diperkirakan mencapai 158 kg, atau nyaris empat kali lipat dari tubuh Akbar.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAMUJU - Muhammad Akbar ‘Salubiru” bin Muhamad Ramli (25 tahun), petani kebun kelapa sawit di Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, (516 km utera Makassar), Senin (27/3/2017) malam, ditemukan tewas mengenaskan di kabun miliknya, Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa.
Mayat ayah dua anak ini, ditemukan dalam perut ular piton atau sanca kembang (Python reticulatus), malam hari.
Selasa (28/3) siang, pemuda pendiam ini dimakamkan warga di pekuburan Islam Kampung Salubiro.
Hingga, Rabu (29/3) malam, istrinya, Maimunah alias Muna (23) belum mengetahui kabar meninggalnya sang suami.
“Baru satu bulan lebih diantar istrinya ke pedamalam Palopo, Luwu. Disana tak ada sinyal hape,” kata Junaidi, Sekretaris Desa Salubiro, kepada Nurhadi Para, repoter Tribun Sulbar.com, kemarin.
Ular piton pemangsa Akbar, mencapai 7,1 m. Mayat ular diukur dengan meteran kayu, setelah warga menghancurkan kepala ular, dan membela perut, dan menyamak kulitnya.
Berat ular diperkirakan mencapai 158 kg, atau nyaris empat kali lipat dari tubuh Akbar. Tinggi badan Akbar 164 cm dengan berat 62 kg.
Berdasarkan data Bidang Konserfasi Sumber Daya Alam Polhut Sulbar, Sulbar merupakan salah satu wilayah habitat Ular Piton terbanyak di Indonesia.
"Memang di Sulbar banyak apalagi wilayah Mamuju, bahkan Sulbar memiliki kuota perdagangan sekitar 1.000 per tahun khusus ular sanca atau piton,"jelasnya
Ia menuturkan, ular sanca atau piton, belum dilindungi, sehingga hampir diseluruh wilayah Sulbar, utamanya diwilayah Mamuju sering terjadi penangkapan.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan hampir disemua rawah dan kanal-kanal di Mamuju ditempati Buaya
Atas kejadian yang menimpah Akbar, Warga Desa Saubiro, Kecamaran Karossa, Kabupaten Mateng, Sulbar, Ia menghimbau kepada masyarakat utama para petani sawit untuk berhati-hati terhadap keberadaan hewan-hewan pemangsa tersebut.