Penyidik KPK Diteror

Ketua RT Sebut Saat Novel Disiram Air Keras Tak Ada Polisi, Padahal Biasanya Ikut Salat Berjemaah

Dua hingga tiga petugas Polsek Kelapa Gading secara bergantian hampir tak pernah absen salat berjemaah di Masjid Al Ihsan.

Tribunnews
Ketua RT, Wisnu Broto ( paling kiri), Sutrisno (paling kanan) dan warga mendatangi lokasi kejadian penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, Jalan Deposito T, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Dua hingga tiga petugas Polsek Kelapa Gading secara bergantian hampir tak pernah absen salat berjemaah di Masjid Al Ihsan.

Namun, tak seorang pun petugas hadir ke masjid, saat kejadian Novel Baswedan disiram air keras, oleh dua orang tak dikenal sepulang salat Subuh berjemaah di masjid, Selasa (11/4/2017) pagi.

"Tumben, tadi nggak biasanya nggak ada polisi ke sini (Masjid Al Ihsan)," kata Wisnu Subroto, Ketua RT tempat tinggal penyidik KPK Novel Baswedan.

Dikatakannya, anggota Polsek Kelapa Gading biasanya suka ikut salat berjemaah, kadang Subuh, Ashar, atau Magrib.

"Mereka datang salat sekalian patroli," ujar Wisnu, di lokasi kejadian tak jauh dari Masjid Al Ihsan, Jalan Deposito T, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) petang.

Hal senada disampaikan Sutrisno (55), yang juga menjadi jemaah Masjid Al Ihsan.

BACA JUGA: Ini Penjelasan Polisi Terkait Cairan yang Disiram ke Wajah Novel Baswedan

"Belum lama ini, pimpinan polsek, Pak Sutriyo beri ceramah soal keamanan. Tapi, kok kebetulan sekali pas Subuh tadi, nggak ada satu pun anggota sini yang datang," ujar Sutrisno.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved