Waspada, Hacker Punya Cara Baru Menjebol Mesin ATM

Di Indonesia ada beberapa kejadian uang nasabah lenyap dari mesin ATM....

Editor: taryono
linkedin.com
Hacker mencuri data 

TRIBUNLAMPUNGC.CO.ID-Di Indonesia ada beberapa kejadian uang nasabah lenyap dari mesin ATM.

Tapi itu lebih banyak karena nasabah bank bersangkutan kena tipu.

Namun bagaimana kalau uang kamu lenyap begitu saja dari mesin ATM?

Suatu hari, karyawan bank menemukan sebuah ATM yang kosong.

Tidak ada uang, tidak ada jejak interaksi fisik dengan mesin, dan tidak ada malware.

Setelah para ahli Kaspersky Lab meluangkan waktu untuk memecahkan kasus misterius ini, mereka berhasil memahami peralatan yang digunakan pelaku kejahatan siber dalam perampokan.

Mereka bahkan merekonstruksi serangan tersebut, dan menemukan adanya pelanggaran keamanan di perbankan.

Pada Februari 2017, Kaspersky Lab menerbitkan hasil penyelidikan mengenai serangan fileless misterius terhadap perbankan.

Penjahat menggunakan in-memory malware untuk menginfeksi jaringan perbankan.

Tetapi mengapa mereka melakukan hal ini?

Penyelidikan dimulai setelah spesialis forensik perbankan melakukan pemulihan dan membagikan dua file yang berisi log malware dari hard drive ATM (kl.txt dan logfile.txt) kepada Kaspersky Lab.

Kedua file ini merupakan satu-satunya file yang tersisa setelah aksi serangan.

Tidak memungkinkan untuk memulihkan executable berbahaya karena setelah aksi perampokan penjahat siber langsung menghapus malware.

Walaupun begitu hanya berbekal sejumlah kecil data saja sudah cukup bagi ahli Kaspersky Lab untuk berhasil menjalankan penyelidikan.

Dalam file log tersebut, ahli Kaspersky Lab mampu mengidentifikasi potongan informasi dalam teks biasa yang membantu mereka membuat aturan YARA untuk repositori malware publik dan untuk menemukan sampel.

Aturan YARA - pada dasarnya sebuah rangkaian penyelidikan, membantu analis untuk menemukan, mengelompokan, dan mengkategorikan sampel malware terkait dan menarik hubungan antara mereka berdasarkan pola aktivitas yang mencurigakan pada sistem atau jaringan yang memiliki kesamaan.

Setelah lama menunggu, para ahli berhasil menemukan sampel malware yang diinginkan - "tv.dll", yang kemudian dijuluki sebagai ‘ATMitch’.

Malware tersebut terdeteksi, sebanyak dua kali, berkeliaran secara bebas:  pertama dari Kazakhstan dan kedua dari Rusia.

Malware ini diinstal dan dijalankan, dari jarak jauh, pada ATM dari bank yang menjadi sasaran, melalui administrasi mesin ATM secara jarak jauh.

Setelah terpasang dan terhubung ke ATM, malware ATMitch berkomunikasi dengan ATM seolah-olah malware tersebut merupakan perangkat lunak yang sah.

Malware tersebut memungkinkan penjahat untuk melakukan sejumlah perintah, seperti mengumpulkan informasi tentang jumlah uang kertas di kaset ATM.

Selain itu, memberikan penjahat kemampuan untuk mengeluarkan uang setiap saat, hanya dengan menekan satu tombol saja.

Biasanya penjahat memulai dengan mendapatkan informasi tentang jumlah uang yang dimiliki oleh ATM.

Setelah itu, mereka dapat mengirimkan perintah untuk mengeluarkan sejumlah uang kertas dari kaset manapun.

Setelah menarik uang dengan cara yang aneh ini, para penjahat hanya perlu mengambil uang dan pergi.

Perampokan ATM seperti ini hanya memakan waktu hitungan detik saja!

Setelah ATM dirampok, malware akan menghapus jejak nya.

Wah, serem juga ya, untung belum pernah kejadian di Indonesia. (*)

Sumber: Grid.ID
Tags
ATM
hacker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved