Pilkada DKI Jakarta

BEM UI Sebut Alasan Memilih pada Pilkada DKI 2017 Tidak Rasional

Andhita mengatakan, alasan tidak rasional itu terjadi terhadap kalangan pemilih dari dua pasangan calon, yang bertarung pada putaran kedua Pilkada DKI

Kompas.com
Aksi pengumpulan tanda tangan yang diadakan BEM UI di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (16/4/2017) pagi. Dalam aksinya, BEM UI mengajak masyarakat Jakarta agar bisa rasional menggunakan hak pilihnya pada Pilkada DKI 2017. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2017, Andhita Nurnina mengatakan, saat ini, muncul alasan untuk memilih yang tidak rasional dari sebagian warga Jakarta, pada penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Alasan itu yakni memilih dengan berpatokan pada kesamaan berunsur SARA.

Andhita mengatakan, alasan tidak rasional itu terjadi terhadap kalangan pemilih dari dua pasangan calon, yang bertarung pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, yakni Basuki " Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Purnama dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Yang kami lihat sekarang itu, yang tertanam pokoknya yang penting gue Islam, gue milih Anies. Gue Cina, gue milih Ahok," kata Andhita, saat ditemui di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (16/4/2017) pagi.

Dia ditemui saat bersama rekan-rekannya menggelar aksi mengajak warga menjadi pemilih yang rasional, saat menggunakan hak pilih pada hari pemungutan suara, Rabu (19/4/2017).

Menurut Andhita, warga Jakarta seharusnya bisa menggunakan alasan rasional dan terukur, saat menentukan pilihann.

Alasan yang rasional yang dimaksudkannya adalah memilih berdasarkan gagasan dan ide-ide, mengenai program yang ditawarkan pasangan calon.

"Harusnya kan yang dibahas dari gagasannya, bukan dari SARA-nya, bukan dari sukunya, bukan dari agamanya. Jadi, kami coba mengingatkan, ayolah kami berpikir yang baik, dan jangan gara-gara berbeda pendapat, kami jadi musuhan," ujar Andhita.

Aksi yang dilakukan BEM UI disertai dengan pengumpulan sejuta tanda tangan dari warga, yang pada saat bersamaan sedang beraktivitas di car free day.

Andhita menyatakan, pihaknya bersikap netral dan tidak mendukung satu pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut dia, tujuan diadakannya aksi murni mengajak warga DKI Jakarta untuk menjadi pemilih yang rasional, dan mendukung penyelenggaraaan pilkada yang berlangsung damai dan bermartabat.

"Kenapa pada masa tenang kami tetap ngadain aksi kayak gini? Karena, kami ingin mengajak warga DKI, yang menurut kami, pilkada kali ini nggak sehat atau udah keluar dari jalurnya untuk jadi rasional voters," kata dia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved