Pilkada DKI Jakarta

Lima Penyebab Ahok Kalah dari Anies, No 3 dan 4 Bikin Dia Tak Disukai Pemilih

Kekalahan pasangan petahana telah diprediksi sejumlah lembaga survei dan konsultan politik, sebelumnya.

Editor: taryono
kompas.com
Di hari terakhir kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, Sabtu (15/4/2017), lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei jelang pencoblosan Pilgub DKI Jakarta. 

5. Kompetitor Baru

Hadirnya kompetitor baru yang menjadikan pemilih memiliki alternatif dalam memilih pemimpin DKI Jakarta.

Pasangan Anies dan Sandiaga, serta pasangan Agus dan Sylviana menjadi alternatif pemilih yang pro maupun kontra Ahok.

Rencana Ahok Bersenang-senang

Dalam kontestasi politik ini, tentu ada pasangan terpilih dan kalah/gagal.

Jika gagal terpilih menjabat gubernur, calon telah memikirkan pekerjaan apa akan dilakukan kembali.

Apakah bakal kembali menjalani pekerjaan seperti sebelumnya atau ada yang lain.

Seperti pernah disampaikan Ahok, sapaan Basuki.

Ahok memilih bakal senang-senang bersama dengan keluarganya sebab selama ini waktu kebersamaan dengan keluarga sangat kurang.

"Saya mau jalan-jalan beli Range Rover, jual tanah. Ngapain lagi kerja sampai malam ngurusin orang. Sama keluarga, bisa jalan-jalan naik Range Rover," ujar Ahok dalam diskusi buku "A Man Called Ahok" di Jakarta, Jumat (20/1/2017).

Ahok mengaku dirinya ikhlas bila tak terpilih lagi untuk memimpin pemerintahan Jakarta dua periode.

Lebih mengejutkan, Ahok mengaku ditawari pekerjaan bergaji Rp 250 juta per bulan bila tak gagal menjabat lagi gubernur.

"Ada yang sudah nawarin kok gaji Rp 250 juta per bulan di luar bonus. Mana bisa dapat duit segitu kalau jadi gubernur," ujarnya tertawa.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved