Mendagri Bicara Kemungkinan Penggunaan e-Voting dalam Pemilu

"KPU inginnya jam ini penghitungan suara di TPS selesai, dalam detik yang sama sudah terekam di KPU pusat," kata Tjahjo Kumolo.

Kompas.com
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo usai menjadi keynote speaker Seminar Nasional XXVII Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) di Ruang Seminar Timur Pascasarjana Fisipol UGM, Kamis (27/04/2017). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, YOGYAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan, pengunaan sistem elektronik atau e-Voting dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia, memungkinkan untuk dilakukan.

"E-Voting memungkinkan untuk dilakukan," ujar Tjahjo Kumolo, usai menjadi keynote speaker Seminar Nasional XXVII Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), di Ruang Seminar Timur Pascasarjana FISIPOL UGM, Kamis (27/04/2017).

Dia menuturkan, dengan e-Voting, ketika penghitungan suara di TPS selesai, hal itu bisa langsung dengan cepat terekam di data KPU Pusat.

Selama ini, kotak suara harus bermalam di kecamatan, dan itu rawan.

"KPU inginnya jam ini penghitungan suara di TPS selesai, dalam detik yang sama sudah terekam di KPU pusat," kata Tjahjo Kumolo.

Ia menyebutkan, India telah menggunakan sistem e-Voting dalam pemilu.

Sementara, jumlah pemilih di Indonesia lebih sedikit dibandingkan di India.

"India yang miliar saja bisa, kita 178 juta pemilih. Filipina saja jam 3 sore sudah ketahuan siapa presiden terpilihnya," ucapnya.

Tjahjo mengatakan, pada 2018, data kependudukan telah selesai, termasuk usia dewasa yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilu.

"Nama, alamat, tinggalnya di mana, RT, RW, desa, kelurahan, kabupaten, kotamadya, provinsi sudah selesai," katanya.

KPU nantinya tinggal melakukan verifikasi ulang data kependudukan, yang mempunyai hak pilih.

Sehingga, jika KPU menggunakan sistem e-Voting dalam pilpres maupun pilkada, semua data sudah siap.

"Nantinya, kalau itu sudah mau e-Voting, siap. Kami menyiapkan data, penyelenggara dan regulasi diserahkan ke KPU, pengawasan kepada Bawaslu, pengamanan kepada Polri dan TNI serta BIN," urainya.

(Wijaya Kusuma)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved