Hore, Pemain Lampung Sakti Dapat Jaminan Sosial
Sebanyak 33 pemain sepak bola dalam klub Lampung Sakti sudah didaftarkan untuk mendapat jaminan hari tua (JHT), jaminan kecelakaan kerja (JKK).
Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) Kantor Cabang Bandar Lampung menggandeng klub sepak bola Lampung Sakti PS yang bermarkas di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung. Dengan begitu, semua pemain sepak bola yang tergabung dalam klub Lampung Sakti ini akan mendapatkan jaminan sosial atas berbagai risiko.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Bandar Lampung, Tonny Tanamal mengatakan, sebagai orang yang dahulunya adalah pemain sepak bola, dirinya mengerti dan memahami betul bahwa menjadi pemain sepak bola adalah pekerjaan yang memiliki risiko paling tinggi mulai dari cidera saat latihan ataupun sampai bermain di lapangan.
"Ini baru pertama kalinya di Indonesia. Dan selanjutnya akan saya usulkan kepada BPJSTK pusat untuk menggandeng PSSI. Begitu pula dengan cabang-cabang lainnya di berbagai wilayah provinsi juga bisa mengikuti kerjasama dengan klub sepak bola seperti ini," ujar Tonny usai penyerahan simbolis kartu peserta BPJSTK di lapangan sepak bola Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (20/5) lalu.
Tonny menambahkan, sebanyak 33 pemain sepak bola dalam klub Lampung Sakti sudah didaftarkan untuk mendapat jaminan hari tua (JHT), jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), dan jaminan pensiun (JP). "Jadi dengan dicover jaminan sosial seperti ini saya yakin para pemain sepak bola kita akan lebih terpacu dan memotivasi untuk lebih maksimal dalam bermain membawa nama baik kita," imbuhnya.
Menurut Tonny, klub Lampung sakti sudah masuk dalam kategori klub profesional karena semua pemain dari klub yang diakuisisi oleh PT. Great Giant Pineapple ini sudah memiliki gaji dan ikatan kontrak. “Untuk sistem pembayaran iuran seperti perusahaan juga. Yaitu dengan besaran yang disesuaikan dengan jumlah gaji,” kata dia.
Tonny menambahkan, BPJSTK tidak hanya fokus untuk terus melakukan pendekatan kepada perusahaan-perusahaan agar memberikan kepatuhan pelaksanaan jaminan sosial. Saat ini pihaknya juga telah menggandeng Universitas Lampung dalam program The Ambassador Leadership. “Dalam program, ini kami merekrut mahasiswa-mahasiswa Unila untuk tergabung menjadi ambassador BPJSTK dan mereka punya komunitas rumah pintar dan bina desa yang dapat memberikan sosialisasi dan edukasi program BPJSTK kepada masyarakat pekerja,” pungkas Tonny. (ana)