Ledakan di Kampung Melayu
Polisi Korban Bom Kampung Melayu Mau Mudik Lebaran, Dia Berpulang Lebih Dulu
Komunikasi terakhir 15 menit sebelum kejadian, cuma WhatsApp, 'Yang', gitu aja. Saya balas, 'Kenapa yang?', terus enggak dibalas lagi.
JAKARTA, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bripda Imam Gilang Adinata (24), satu di antara tiga polisi yang gugur dalam ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur akan dimakamkan di kampung halaman orangtuanya di Klaten, Jawa Tengah.
Demikian diungkapkan paman Gilang, Badyo Santoso.
"Selesai diupacarakan langsung diberangkatkan ke Klaten, Jawa Tengah, di Sragu Gede, kampung halaman orangtuanya," ujar Badyo kepada Kompas.com di rumah duka, Jalan Kelingkit, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017).
Badyo mengatakan, jenazah Gilang akan diberangkatkan ke Klatensetelah dilakukan upacara pemakaman oleh pihak kepolisian.
Upacara dilakukan menunggu perintah Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.
"Prosesi upacara menunggu perintah Pak Kapolri," kata dia.
Menurut Badyo, jenazah Gilang akan diberangkatkan menggunakan pesawat udara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Diberangkatkan menggunakan pesawat, sekitar jam 12.00 (WIB)," ucap Badyo.
Pengen Mudik
Jauh hari sebelum Gilang gugur dalam tugasnya, dia sempat mengungkapkan rencananya untuk mudik ke Klaten.
Rencana tersebut diungkapkan ketika dia ditanya temannya pemilik akun Facebook, Selasa (17/1/2017) atau sekitar empat bulan sebelum teror bom yang merenggut nyawanya.
Pemilik akun Bagas melalui kolom komentar bertanya, "Muleh klaten kang?" (mudik ke Klaten, Bang?).
Gilang kemudian menjawab, "Lebaran paling muleh aku gon Bagas." (paling Lebaran saya mudik, Bagas).

Manusia hanya bisa merencanakan, namun Allah punya kehendak lain.
Gilang dipulangkan sebelum Lebaran tiba atau bahkan Ramadan dalam kondisi tak lagi bernyawa.