Perusahaan Penyewaan Payung Berbasis Aplikasi di Tiongkok Rugi Rp 35,2 Miliar Akibat Hal Ini

Di Tiongkok, konsep sharing economy bahkan sudah menyentuh ranah pemakaian payung.

Ubergizmo
Jasa sewa payung E Umbrella. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Konsep sharing economy membuat masyarakat lebih praktis dan hemat, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Salah satu implementasinya yang paling populer adalah layanan ride sharing, semacam Uber, Grab, dan Go-Jek.

Di Tiongkok, konsep sharing economy bahkan sudah menyentuh ranah pemakaian payung.

Masyarakat tak perlu membeli payung dan membawanya ke mana-mana.

Sebab, ada startup bernama “E Umbrella”, yang menyediakan jasa sewa payung di sudut-sudut jalan, dan pengguna hanya perlu menyewanya via aplikasi.

Sayangnya, baru tiga bulan beroperasi di Tiongkok, E Umbrella sudah kehilangan sekitar 300.000 unit payung, yang tersebar di 11 kota, sebagaimana dilaporkan The Verge dan dihimpun KompasTekno, Selasa (11/7/2017).

Pendiri E Umbrella mengatakan, perusahaannya harus mengeluarkan 60 yuan tiap mengganti satu payung.

Artinya, jika dihitung kasar, perusahaan telah merugi 18.000.000 yuan atau sekitar Rp 35,2 miliar, untuk mengganti 300.000 payung yang hilang.

Menurut laporan, E Umbrella sebenarnya dianggap sangat membantu masyarakat Tiongkok, ketika hujan datang tanpa ancang-ancang.

Pengguna cukup menginstal aplikasi E Umbrella di smartphone, lantas membayar 19 yuan atau Rp 37.000-an tiap kali menyewa satu payung.

Biaya sewa akan naik 0,5 yuan atau Rp 980-an setiap 30 menit.

Pembayaran dilakukan secara digital via aplikasi.

Setelah membayar, pengguna akan dapat kode untuk membuka kunci payung, yang diletakkan di titik-titik strategis, antara lain terminal bus dan stasiun kereta.

Meski demikian, E Umbrella agaknya tak menyediakan informasi yang lengkap bagi penggunanya, terkait mekanisme pengembalian payung.

Tak ada pula hukuman, misalnya pemotongan saldo duit digital otomatis, jika payung tak dikembalikan.

Terlepas dari insiden raibnya 300.000 payung dalam tiga bulan, E Umbrella nyatanya tak kapok.

Startup itu berencana menambah 30 juta titik penyewaan payung di seantero Tiongkok hingga akhir 2017 ini.

(Fatimah Kartini Bohang)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved