Ledakan Dahsyat di Tanjungkarang Barat

Keluarga Ahli Buat Bom Ikan, Tapi Mustafa Tidak Pernah Bergelut sebagai Nelayan

Tersangka pemilik bahan peledak Mustafa Zaelani dimata warga komunitas pendatang asal Buton di Pesawahan merupakan orang yang dituakan.

Penulis: hanif mustafa | Editor: soni

Laporan Wartawan Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tersangka pemilik bahan peledak Mustafa Zaelani dimata warga komunitas pendatang asal Buton di Pesawahan merupakan orang yang dituakan.

Ini diungkapkan Ketua RT 42 Lingkungan 3 Kelurahan Pesawahan Telukbetung Barat, Rudin Waluyo (50).

"Dari kecil dia (Mustafa) sudah tinggal di rumah itu, memang itu adalah peninggalan orangtuanya, cukup luas, dan orangtuanya sangat berpengaruh bagi warga pendatang asal Buton disini," sebut Waluyo, Senin (25/9/2017).

Menurut Waluyo, keluarga orangtua Mustafa merantau ke Lampung tahun 70-an dan bekerja sebagai nelayan. Baru setelah itu membuka galangan kapal nelayan.

"Jadi memang kalau dilihat dari sejarah komunitasnya keluarganya memang ahli membuat bom ikan," terangnya.

Namun Waluyo mengungkapkan, kalaupun itu memang bom ikan tetapi Mustafa sendiri tidak lagi bergelut diusaha nelayan.

"Lebih ke dagang beliau itu, jual gipsum, penyulingan air minum, jadi belum pernah saya lihat jadi nelayan," tegasnya.

Waluyo pun menegaskan bahan yang ditemukan dilokasi milik Mustafa ini bahan dasar bom teror atai bom ikan.

"Tapi saya kutip dari pihak berwajib, barang-barang yang ditemukan itu bisa membuat bom," katanya.

Waluyo menambahkan ada tiga tempat penemuan bahan peledak di lokasi milik Mustafa.

"Satu ditempat ia tinggali, dua disamping rumah kosongnya, dan yang ketiga ada di PAUD belakang Masjid Istiqomah milik Mustafa," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved