Geng Begal Pelajar, Beraksi saat Bolos dan Jam Pulang Sekolah: Ini Ciri-cirinya
Kalau beraksinya kadang bolos jam pelajaran, terkadang juga setelah pulang sekolah.
Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Heribertus Sulis
BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung dan Polsek Kedaton kembali meringkus tiga tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Kali ini yang ditangkap adalah komplotan pelajar yang kerap beraksi di wilayah Kota Bandar Lampung.
Baca: Rahmat Tepergok Pakai Kelamin Palsu, Keperawanan Syarifah Terenggut, Motor dan Uang Melayang
Mereka masing-masing berinisial RB (17), RW (15), dan TS (16). Ketiganya tercatat duduk di bangku kelas III SMP dan kelas 1 SMA di Lampung Timur.
Meski umurnya masih terhitung belia, namun sepak terjang ketiga tersangka tidak bisa disepelekan.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, berdasar catatan kepolisian, ketiga sudah beraksi di 19 tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah hukum Polsek Kedaton, Polsek Sukarame, dan Polsek Tanjungkarang Timur.
"Komplotan ini anggotanya pelajar. Mereka terdiri dari empat orang yang berkeliling secara mobile berboncengan, kemudian mencari target," kata Murbani saat ekspose, Kamis (28/9).
Murbani mengatakan, pihaknya terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menembak kaki dua dari tiga tersangka tersebut.
Baca: Curhatan Pilu Ibu Baru Lahiran, Suaminya Digondol Pelakor
"Selain berusaha melarikan diri, mereka juga berusaha menabrak petugas ketika dilakukan penangkapan," ujar Murbani.
Ketiga tersangka ditangkap petugas di wilayah jalan lintas Sumatera (Jalinsum) perbatasan wilayah Kota Bandar Lampung.
Dari ketiganya, polisi menyita tiga unit sepeda motor matic, satu set kunci T, satu pucuk senjata api (senpi) mainan berikut tiga butir peluru.
"Senpi mainan tersebut digunakan mereka untuk menakuti para korban," jelasnya.
Dalam setiap aksinya, lanjut Murbani, para tersangka juga membawa senpi sungguhan.
Namun yang membawanya adalah rekan mereka yang berhasil melarikan diri berinisial WY (DPO).
"Mereka ini yang sering mencuri sepeda motor dan belakangan ini aksinya marak beredar di media sosial," ungkapnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Komisaris Harto Agung Cahyono menambahkan, ketiga tersangka menyasar sepeda motor yang terparkir.
Tersangka RB dan RW bertugas mengawasi keadaan.
Sedangkan eksekutornya adalah TS. Dialah yang merusak kunci stang menggunakan kunci T.
"Sebetulnya eksekutornya ada dua orang, namun satunya berhasil meloloskan diri yakni WY," jelasnya.
Berdasar hasil pemeriksaan sementara, tutur Harto, sepeda motor curian tersebut dibawa mereka ke wilayah Lampung Timur.
"Pengakuan mereka, satu motor dijual dengan harga antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta," ujarnya.
Sering Bolos Sekolah
TIGA tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang ditangkap polisi mengatakan, biasanya melakukan aksinya seusai pulang sekolah atau bahkan membolos.
Ketiganya nekat mencuri sepeda motor dengan dalih butuh uang untuk jajan dan foya-foya.
"Kalau beraksinya tidak menentu Pak, kadang bolos jam pelajaran, terkadang juga setelah pulang sekolah," kata tersangka RW, pelajar kelas III SMP ini.
RW mengaku hanya menerima ajakan temannya untuk mencuri. RW mau ikut mencuri karena akan diberi upah Rp 500 ribu.
"Selain buat uang jajan sekolah, uangnya kami habiskan untuk kumpul bersama teman-teman," katanya sambil menahan sakit akibat dihadiahi timah panas polisi.
Sementara tersangka TS, pelajar kelas 1 SMA mengaku menyesal setelah merasakan timah panas polisi.
"Saya kapok Pak dan tidak mau mengulanginya lagi," ujarnya diamini oleh kedua rekannya.